Daily News

Lakukan Kolaborasi, Dinkes Kab. Tasik & Stikes Kuningan Edukasi Masyarakat Pencegahan Stunting Lewat Optimalisasi PMBA

TASIKMALAYA | Priangan.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan kegiatan Edukasi Bebas Stunting melalui Optimalisasi Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA) kepada sejumlah ibu hamil dan menyusui yang ada di sekitaran Kecamatan Cigalontang, pada Rabu, 8 Mei 2024. Kegiatan ini merupakan sebuah inovasi dan hasil kerjasama yang dilakukan antara Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dengan sejumlah mahasiswa asal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (Stikku).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Kelompok Mahasiswa Stikes Kuningan, Willa Susiani Dewi, S.KM, Dr. Mamlukah, S.KM., M.Kes selaku perwakilan dari Stikes Kuningan, Dani Rusbandi selaku Kepala Desa Lengkongjaya, Ayi Lukmanul. H, S.Kep., Ners, selaku Kepala Puskesmas Cigalontang, serta Bani Srinurbani, S.KM, Enok Yulianingsih, S.KEB., BD, dan Iis Fitriyani, S.KM, selaku pemateri dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Ketua Kelompok Mahasiswa Stikes Kuningan, Willa Susiani Dewi, S.KM, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting baik pra maupun pasca kehamilan.

Menurutnya, ini penting dilakukan agar mereka lebih teredukasi dalam urusan penanganan maupun pencegahan stunting, sehingga, angka prevalensi stunting di Kabupaten Tasikmalaya ke depan bisa lebih ditekan lagi.

“Dalam pelaksanaannya, masyarakat yang hadir, khususnya ibu hamil dan menyusui diberikan edukasi dari mulai soal pentingnya gizi seimbang pada saat masa kehamilan, hingga pengaplikasian makanan bergizi pada balita untuk mencegah terjadinya kondisi stunting,” kata dia.

Sementara itu, dalam pemaparannya, salah seorang pemateri asal Stikku, Enok Yulianingsih, S.KEB., BD, menekankan pentingnya pemenuhan makanan bergizi seimbang pada saat masa kehamilan. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar bayi dalam kandungan bisa menyerap nutri yang lebih optimal untuk tumbuh kembangnya.

Tonton Juga :  Nurhayati Bagikan 12 Tips Jitu Cegah Stunting kepada Masyarakat Garut

“Selain itu, pemberian ASI Ekslusif pada bayi pasca kehamilan dari usia 0-6 bulan pun tak kalah penting untuk dilakukan. ASI mempunyai banyak manfaat yang baik, entah itu untuk tumbuh kembang otak hingga meningkatkan metabolisme bayi agar mereka tak mudah terpapar penyakit dan virus,” katanya.

Ia berharap dengan adanya edukasi ini masyarakat bisa lebih memahami dan menerapkan pola-pola hidup sehat agar anak-anak mereka bisa terhindar dari kondisi stunting, sehingga, Indones Zero New Stunting pada tahun 2030 bisa terwujud. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: