TASIKMALAYA | Priangan.com – Kupat Tahu Mangunreja tetap menjadi salah satu kuliner legendaris yang tak pernah kehilangan penggemar. Berdiri sejak 1955, usaha yang berlokasi di Jalan Raya Garut–Tasikmalaya Kilometer 2 ini tetap jadi primadona bagi pecinta kuliner tradisional.
Usaha ini pertama kali dirintis oleh pasangan Usman dan Oci. Dulu sebelum buka jongko, jualannya keliling dari kampung ke kampung. Kini, di tangan generasi ketiga yang dikelola oleh Lala Nurlaela, warisan kuliner ini tetap eksis dan bahkan terus berkembang. Sebuah bangunan baru telah dibuka tepat di samping toko lama untuk menampung kelebihan pembeli yang datang setiap harinya.
“Alhamdulillah, usaha ini terus berkembang. Mudah-mudahan terus begitu,” kata Lala, saat ditemui di sela-sela aktivitas berdagangnya, Jumat, 25 Juli 2025.
Kupat Tahu Mangunreja ini dikenal karena kualitas rasanya yang konsisten. Rahasianya terletak pada penggunaan bumbu khas dan teknik memasak tradisional yang tetap dipertahankan. Hingga hari ini, proses memasak bumbu maupun kupat masih mengandalkan tungku api, bukan kompor gas atau alat modern lainnya. Aroma dan cita rasa yang dihasilkan dari tungku inilah yang membuat banyak pelanggan tetap setia jajan di sini.
Dalam sehari, usaha ini mampu menghabiskan hingga 200 kupat. Harga satu porsi kupat tahu dibanderol Rp22 ribu, sementara setengah porsi dijual seharga Rp15 ribu. Pembelinya datang dari berbagai daerah, mulai dari Tasikmalaya, Garut, hingga Bandung dan Jakarta. Tak sedikit pejabat, tokoh publik, hingga aktris nasional yang pernah mampir dan mencicipi kupat tahu legendaris ini.
“Ada banyak yang pernah datang ke sini. Pejabat dari luar daerah kalau ada kunjungan ke Tasik pasti sindang ke sini,” tuturnya. (wrd)