MANGUNREJA | Priangan.com – Kupat Tahu Mangunreja di Kampung Toblongan, Desa Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya adalah makanan khas yang sudah tersohor ke mana-mana. Tak sedikit orang yang mengidolakan kudapan yang satu ini. Bahkan, sejumlah kalangan besar seperti artis, hingga pejabat tinggi pernah mampir hanya untuk mencoba makanan ini.
Kupat tahu Mangunreja pertama kali dijajakan oleh pasangan Usman dan Oci sekitar tahun 1955. Kini, usaha tersebut diteruskan oleh Lala Nurlaela yang merupakan generasi ketiga. Meski berganti pengelola, cara pengolahan kupat dan bumbu kacangnya tetap setia pada resep lama. Kupat dibuat dari beras pilihan dan dimasak dengan tungku kayu bakar selama enam jam, sehungga menghasilkan aroma khas yang sulit ditemukan di tempat lain.
Keistimewaan lain terletak pada bumbu kacang yang diolah dengan sabar. Kacang tanah tidak digiling menggunakan mesin, melainkan ditumbuk hingga halus dengan cara manual. Bumbu itu kemudian dipadukan dengan rempah-rempah seperti bawang daun, parutan kelapa, cabai, asem, garam, gula aren, dan santan. Proses ini membutuhkan waktu sekitar tiga jam sebelum siap disajikan bersama kupat.
“Sejak dulu kami tidak pernah mengubah resep. Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh kakek dan nenek. Bagi kami, menjaga cita rasa jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti tren,” ujar Lala, saat ditemui di warungnya, Selasa (23/9/2025).
Setiap hari, warung kupat tahu Mangunreja buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Satu porsi kupat tahu dibanderol Rp22.000, sedangkan setengah porsi seharga Rp15.000. Bagi masyarakat yang ingin mencoba variasi menu, kini tersedia pula cabang baru dengan nuansa lebih modern yang berlokasi persis di sebelah warung lama. Di tempat tersebut, pengunjung bisa memilih menu tambahan seperti ikan bakar, ayam goreng, hingga nasi liwet dengan harga mulai Rp15.000.
“Alhamdulillah, sekarang ada variasi menu lain. Sebagai pelengkap saja. Itu ada di cabang samping. Lokasinya dekat, berdampingan dengan lapak yang lama,” tutup Lala. (Eri)