TASIKMALAYA | Priangan.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya mempercepat tahapan krusial menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) dengan memfokuskan perhatian pada kelancaran distribusi logistik dan pembangunan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Setelah menyelesaikan pengiriman hingga tingkat desa tanpa hambatan berarti, proses pengantaran ke lokasi TPS akan dilaksanakan mulai besok, Sabtu (19/4/2025).
Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami, mengungkapkan bahwa distribusi logistik dari kecamatan ke desa telah berlangsung mulus berkat dukungan kondisi cuaca yang bersahabat.
“Alhamdulillah distribusi berjalan lancar. Cuaca cukup mendukung sehingga tidak ada kendala berarti,” ujar Ami saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2024).
Selanjutnya, logistik akan langsung dikirimkan ke masing-masing TPS di seluruh wilayah kabupaten. Seiring dengan pengiriman tersebut, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai mendirikan TPS di titik-titik yang telah ditentukan.
“Hari ini pembangunan TPS dimulai. Target kami, seluruh TPS harus siap satu hari sebelum pencoblosan dan logistik sudah berada di tempat,” jelas Ami.
Meski sebagian besar TPS tidak mengalami perubahan lokasi, Ami menyebutkan ada beberapa yang bergeser, salah satunya TPS 01 Desa Cikondang yang harus dipindahkan cukup jauh akibat dampak pergeseran tanah.
“Sebagian besar hanya bergeser dalam radius dekat. Namun untuk TPS Cikondang, lokasi lama tidak memungkinkan karena alasan keselamatan. Semua perubahan disertai berita acara resmi,” paparnya.
Di sisi lain, KPU juga mengantisipasi potensi kendala teknis dengan melakukan pelatihan penggunaan aplikasi Sirekap kepada petugas KPPS. Pengisian formulir C hasil juga sudah disimulasikan.
Masalah jaringan pun jadi perhatian. Meski masih ada titik blank spot seperti di wilayah Salopa, Ami memastikan langkah antisipasi sudah disiapkan.
“Biasanya cukup digeser sedikit, sinyal bisa muncul kembali. Kami sudah pengalaman dengan kondisi serupa sebelumnya,” tambahnya.
Berbeda dari Pilkada Serentak 2024, PSU kali ini hanya akan memilih Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya. Dengan jumlah TPS yang terbatas, prosesnya dinilai lebih efisien dan mudah dikendalikan.
“Jumlah TPS tak banyak, sehingga beban kerja lebih ringan dan pengawasan bisa lebih optimal,” pungkasnya. (yna)