Daily News

Korban Penipuan Program MBG di Tasikmalaya Lapor Polisi

Korban saat melapor ke Polres Tasik kota. | Priangan.com/Noviani

TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejumlah warga di Tasikmalaya yang menjadi korban penipuan berkedok program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Meskipun hanya tiga orang yang datang ke kantor polisi, total korban yang terdata mencapai 35 orang dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Para korban sebelumnya dijanjikan akan menjadi bagian dari program MBG dan diminta menyetorkan uang sebesar Rp 8,5 juta per orang. Dana tersebut dikatakan untuk keperluan pendaftaran serta sertifikasi halal. Salah satu korban bahkan sudah membangun dapur sehat dan membeli peralatan masak dengan biaya hingga Rp 300 juta, sebelum akhirnya menyadari bahwa program tersebut tidak jelas legalitasnya.

Salah satu pelapor, Moena Rosaliana, mengungkapkan harapannya agar uang yang telah disetorkan bisa dikembalikan. Ia sendiri sudah mengeluarkan Rp 17 juta untuk dua dapur.

“Saya sudah setor Rp 17 juta kepada pelaku. Kami di Tasikmalaya ada 35 korban, dan yang baru melapor ke polisi ada enam orang. Jika dihitung, total kerugian dari enam orang ini saja mencapai Rp 58 juta,” ujar Moena di depan Mapolres Tasikmalaya Kota, Minggu, 2 Februari 2025.

Menurutnya, indikasi penipuan semakin jelas setelah ia menelusuri legalitas program tersebut. Nama, alamat, dan dokumen sertifikasi halal yang dijanjikan ternyata tidak valid. Selain itu, pelatihan teknis (bimtek) yang dijanjikan hingga kini tidak pernah terlaksana.

“Kami sudah menelusuri ke berbagai pihak, termasuk Kodim dan SPPG, dan ternyata memang tidak ada pungutan biaya untuk menjadi mitra MBG. Jika ada yang meminta uang, berarti ini murni penipuan,” tegasnya.

Moena dan korban lainnya masih mencoba menghubungi pelaku, tetapi tidak mendapatkan tanggapan. Nomor telepon yang digunakan pelaku tetap aktif, namun panggilan dan pesan tidak direspons. Bahkan, grup WhatsApp yang awalnya digunakan untuk komunikasi antar peserta kini sudah dibatasi, sehingga hanya admin yang bisa mengirim pesan.

Tonton Juga :  Meriahkan Hari Bhayangkara ke-78, Polres Tasikmalaya Gelar Turnamen Mini Soccer

Sebelumnya, diketahui bahwa para korban tergiur bergabung setelah pelaku mengaku memiliki koneksi dengan pejabat pemerintah pusat, termasuk Mayor Teddy Indra Wijaya, seorang Sekretaris Kabinet (Seskab). Pelaku menjanjikan keuntungan besar bagi mereka yang bisa mengelola makanan untuk siswa dalam program MBG.

Namun, hingga saat ini, tidak ada kontrak resmi yang diberikan kepada para korban. Mereka berharap laporan ke polisi dapat segera ditindaklanjuti agar pelaku bisa bertanggung jawab dan uang yang telah disetorkan bisa dikembalikan. (Nvi)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: