Kisah Pilu Guru PAUD Tasikmalaya: Perjalanan Panjang Cairkan BSU, Terhenti di Jalan

TASIKMALAYA | Priangan.com – Perjuangan seorang guru PAUD di pelosok Tasikmalaya untuk mencairkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) justru berakhir dengan duka. Heni Hermawati (35), warga Kecamatan Culamega, harus mengalami kecelakaan lalu lintas saat berangkat ke kota untuk mengambil dana bantuan Rp600 ribu yang dijanjikan pemerintah.

Sejak dini hari, Heni berangkat dari rumahnya di pelosok Culamega dengan menumpang sepeda motor yang dikendarai kakak iparnya, Karsidin. Jarak yang harus ditempuh mencapai sekitar 70 kilometer atau setidaknya dua setengah jam perjalanan. Ia berangkat pukul 04.00 WIB agar tidak kehabisan nomor antrean di kantor BNI, karena bank hanya melayani sepuluh orang per hari untuk pencairan BSU.

Namun nahas, ketika melewati wilayah Kecamatan Sukaraja, motor yang ditumpanginya terlibat tabrakan dengan kendaraan lain. Heni mengalami luka cukup parah dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Ivan, warga Culamega yang mengetahui perjuangan Heni, mengaku prihatin dengan nasib guru honorer tersebut. Menurutnya, mekanisme pencairan BSU seharusnya bisa lebih mudah dan manusiawi.

“Bu Heni itu hanya ingin mengambil haknya, uang Rp600 ribu untuk keluarganya. Tapi prosesnya berbelit, jauh, antrean dibatasi, sampai akhirnya dia harus mengalami kecelakaan. Sekarang uang bantuan yang ditunggu malah habis buat biaya berobat,” ungkap Ivan, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, kasus seperti ini seharusnya jadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah. Banyak guru honorer dan tenaga pendidik di pelosok yang mengalami kesulitan serupa karena akses pencairan BSU hanya bisa dilakukan di bank tertentu dengan syarat yang ketat.

“Kalau begini kan bantuan tidak terasa manfaatnya. Pemerintah harus memikirkan cara yang lebih adil dan gampang diakses, supaya tidak ada lagi korban yang harus berjuang sampai mempertaruhkan nyawa,” tegasnya.

Lihat Juga :  Nurhayati Dorong Pemerintah Lebih Serius Tangani Stunting

Kisah Heni menjadi potret getir perjuangan para guru di daerah terpencil. Bantuan yang diharapkan meringankan beban keluarga, justru berubah menjadi beban baru akibat birokrasi yang kaku dan akses pelayanan yang jauh dari jangkauan. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos