TASIKMALAYA | Priangan.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok yang satu ini? Yap, Dede Muhammad Muharam. Ia merupakan Ketua Komisi IV DPRD Kota TASIKMALAYA. Jauh sebelum menjadi anggota dewan, Dede mengaku punya kisah hidup yang cukup pahit.
Sejak kecil, ia dibesarkan oleh keluarganya yang merupakan seorang pengusaha. Dede mengaku, menginjak usia SD usaha yang dikembangkan oleh kedua orang tuanya selama ini pernah diambang masa kebangkrutan. Satu persatu karyawannya berguguran. Dengan kondisi seperti itu, tentunya sangat sulit bagi kedua orang tuanya untuk membesarkan Dede dan kedelapan saudara kandungnya.
Meski begitu, ia dan keluarganya terus berusaha dan berjuang. Selain kedua orang tuanya, Dede dan Mang Oded (Alm) pun ikut berperan membantu perekonomian keluarga. Mereka kompak saling membantu mencari peluang agar bisa beranjak dari masa sulit ini.
“Waktu Mang Oded kelas 1 SMA, ia sudah mulai mencoba hidup mandiri dengan membuka usaha barlen. Saya, waktu itu duduk di bangku kelas 3 SMP, saya selalu membantu usahanya dengan mencarikan bahan baku,” kata Dede sambil mengenang masa-masa itu, Kamis, 24 Maret 2022.
Sampai SMA, sambung Dede, ia tetap harus berusaha mencari cara agar perekonomian keluarganya bisa terbantu. Pada saat itu ia mencoba peruntungan dalam bisnis kelapa.
“Saya berangkat jam 2 malam, dan pulang jam 10 pagi. Sementara sekolah setengah 1. sehingga saya kalau sekolah itu jamnya tidak utuh jam 1. Saya biasa masuk saat jam istirahat pertama, jam setengah 3 sore. Hal itu membuat saya selalu ditandai oleh guru di sekolah. Sampai pada saat saya kelas 3 dan hendak ujian, saya tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian, tapi bukan karena sering bolos. Saya tidak pernah bayar SPP. Ya jangankan untuk bayar SPP untuk makan sehari-hari pun saya harus kerja banting tulang,” paparnya.
Menurutnya, semua kisah pahit itu menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya dan menjadi satu-satunya alasan mengapa dirinya selalu tampil sederhana meskipun kini telah berhasil duduk di kursi dewan. (wrd)