TASIKMALAYA | Priangan.com – Pada tahun 1579 kerajaan Sunda Padjadjaran jatuh. Raja Raga Mulya (Prabu Surya Kancana atau Nusa Mulya) adalah raja terakhirnya. Peristiwa keruntuhan Pakuan Padjadjaran ini didokumentasikan dalam Pustaka NusantaraIII/1 dan KertabhumiI/2: “Padjadjaran sirna ing ekadaśa śuklapaksa Wesakamasa sewu limang atus punjul siki ikang Śakakala” (Padjadjaran lenyap pada tanggal 11 bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 Saka). Tanggal tersebut kira-kira bertepatan dengan 8 Mei 1579 M.
Runtuhnya kerajaan Sunda Pakuan-Padjadjaran itu terjadi pada masa Kesultanan Banten yang kedua, yaitu Sultan Maulana Yusuf. Maka, Kerajaan Sunda Pakuan-Padjadjaran berangsur melemah dan punah.
Setelah berakhirnya kerajaan Padjadjaran, Sukakerta menjadi daerah bawahan kerajaan Sumedanglarang. Gesan Ulun, yang menggantikan tahta Pangeran Angkawijaya pada 10 Novenber 1580, mendapat dukungan dari 4 bersudara mantan senapati dan pembesar kerajaan Padjadjaran.
Dengan dukungan empat pembesar Pajajaran tersebut, Gesan Ulun pun dinobatkan oleh 44 raja-raja kecil di tatar Sunda untuk menjadi “narendra” penerus dari kerajaan Sunda. Pada saat itu, kekuasaan Gesan Ulun meliputi seluruh wilayah Priangan meliputi Tasikmalaya, Sumedang, Garut, dan Bandung. (ms)