TASIKMALAYA | Priangan.com – Masalah Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang tiba-tiba dinonaktifkan kembali menjadi sorotan warga Kota Tasikmalaya. Saat agenda reses di Kecamatan Bungursari, anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, menerima keluhan serius dari masyarakat terkait gangguan layanan kesehatan akibat KIS yang tidak aktif.
Banyak warga baru menyadari kartunya tidak bisa digunakan ketika hendak berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Kondisi ini membuat akses layanan kesehatan terhambat dan menimbulkan ketidaknyamanan.
“Ketika KIS tidak aktif, masyarakat harus mengurus aktivasi ulang ke Dinas Sosial atau ke Mall Pelayanan Publik (MPP). Prosesnya panjang, pelayanan pun terkesan lambat dan kurang maksimal. Dinsos belum siap memberikan layanan prima,” ujar Kepler, kepada wartawan, Jumat malam (22/08/2025).
Bahkan prosedur aktivasi ulang dianggap berbelit-belit. Warga diminta menyiapkan kembali Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan foto rumah sebagai syarat administrasi. Sementara di lapangan, keterbatasan jumlah petugas membuat antrean semakin panjang.
Menanggapi hal ini, Kepler menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan publik, khususnya sektor kesehatan. Ia mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memperbaiki kinerja aparatur, terutama Dinas Sosial, agar benar-benar berpihak pada masyarakat kecil.
“Dalam RPJMD dijanjikan pelayanan 24 jam untuk menerima keluhan masyarakat. Artinya, pemerintah harus hadir dengan layanan yang mudah, cepat, dan tidak menyulitkan rakyat,” tegasnya. (yna)