Kekalahan Romawi di Hutan Teutoburg

BERLIN | Priangan.com – Pada tahun 9 Masehi, Kekaisaran Romawi pernah mengalami salah satu kekalahan paling menentukan dalam sejarah militernya di Hutan Teutoburg, sebuah wilayah berhutan lebat yang kini masuk kawasan Jerman bagian utara. Pada saat itu, tiga legiun penuh, yakni Legio XVII, XVIII, dan XIX, dipimpin gubernur provinsi Germania, Publius Quinctilius Varus, bergerak ke daerah yang mereka anggap aman. Namun, perjalanan itu berubah menjadi bencana ketika Arminius, bangsawan suku Cherusci yang pernah dilatih militer Romawi, justru mengkhianati Roma.

Arminius berhasil menyatukan sejumlah suku Jermanik, seperti Cherusci, Bructeri, dan Marsi, untuk melancarkan serangan mendadak. Pasukan Romawi yang terjebak di hutan dan rawa tidak mampu membentuk formasi tempur seperti di medan terbuka. Catatan sejarawan kuno, termasuk Velleius Paterculus dan Cassius Dio, menggambarkan logistik yang porak poranda, kavaleri lumpuh, dan moral prajurit yang runtuh. Varus akhirnya memilih bunuh diri agar tidak jatuh ke tangan musuh, sementara sebagian besar pasukannya terbunuh.

Perkiraan korban dalam pertempuran ini mencapai 15.000 hingga 20.000 prajurit.  Kekalahan ini begitu besar sehingga tiga legiun tersebut dihapus selamanya dari daftar resmi militer Romawi. Nomor XVII, XVIII, dan XIX,  tidak pernah digunakan lagi.

Kekalahan Teutoburg ini pun langsung mengguncang Roma. Kaisar Augustus dilaporkan sangat terpukul dan segera menarik mundur pasukan ke barat Sungai Rhine. Sejak itu, sungai tersebut berfungsi sebagai garis pertahanan Romawi di Eropa utara.

Upaya balasan memang dilakukan di bawah pimpinan Germanicus antara tahun 14 hingga 16 M, hingga berhasil merebut kembali dua lambang legiun serta melakukan penguburan prajurit yang gugur. Meski begitu, Roma tidak lagi mencoba melakukan penaklukan penuh ke wilayah Germania.

Lihat Juga :  Menilik Kisah Hidup Cleopatra VII, Firaun Paling Terkenal Sepanjang Masa

Dampak jangka panjang pertempuran ini pun cukup besar. Hutan Teutoburg menghentikan ekspansi Romawi ke timur laut Eropa dan mempertegas pemisahan budaya serta politik antara dunia Romawi dan suku-suku Jermanik.

Lihat Juga :  Menelusuri Kejatuhan Dinasti Ayyubiyah, Dari Perang Salib hingga Mamluk

Sementara itu, sungai Rhine berkembang menjadi bagian dari sistem limes atau benteng perbatasan yang bertahan berabad-abad kemudian. Bagi para sejarawan modern, peristiwa ini bukan hanya sebuah kekalahan militer, melainkan titik balik yang turut membentuk wajah geopolitik Eropa hingga masa-masa selanjutnya. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos