KYIV | Priangan.com – Ada banyak catatan kelam yang ditinggalkan oleh Josef Stalin selama memimpin Uni Soviet sejak 1924 hingga 1953. Selain penangkapan massal oleh Polisi NKVD, ia juga pernah dengan sengaja membuat jutaan orang di wilayah Ukraina merasakan kelaparan ekstrim.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada tahun 1932 hingga 1933. Semuanya dimulai saat Stalin menerapkan kebijakan kolektivisasi pada tahun 1928. Lewat kebijakan ini pemerintah memaksa agar para petani menyerahkan hasil panen mereka kepada negara untuk dikelola secara kolektif oleh pemerintah.
Ada banyak petani yang ogah. Pasalnya, jika hasil panen dikelola oleh pemerintah, maka itu akan sangat merugikan. Mereka pun melawan. Tercatat, ada kurang lebih empat ribu petani yang kala itu melakukan aksi demonstrasi untuk menentang kebijakan ini. Namun apa daya, kekuatan pemerintah jauh lebih digdaya. Mereka yang berontak, mendapat hukuman deportasi.
Kebijakan kolektivisasi yang dilakukan oleh Stalin ini berimbas pada hasil produksi. Di hampir setiap wilayah, terjadi penurunan. Pun dengan geliat ekonomi para petani, merosot dan tak lagi stabil. Akibat kekurangan pangan, bencana kelaparan akhirnya terjadi di mana-mana.
Melihat kondisi itu, Stalin merasa khawatir. Namun, alih-alih mengeluarkan solusi yang lebih berpihak terhadap para petani, ia malah memperketat kebijakannya. Tepat pada tahun 1932, Stalin mulai memberlakukan kewajiban agar setiap desa di Ukraina menyumbangkan gandum dengan jumlah yang sangat besar.
Jika ada desa yang tidak mampu memenuhi kuota, maka hukuman denda menanti mereka. Ya, harta benda yang punya nilai jual akan disita. Hal ini tentu saja membuat para petani makin geram. Tak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk meninggalkan wilayah pertanian mereka dan membawa semua harta yang dimilikinya.
Lagi-lagi, upaya itu dijegal Stalin. Tepat pada 7 Agustus 1932, pemerintah mengeluarkan peraturan yang dikenal dengan Aturan Lima Bulir Gandum. Lewat aturan ini pemerintah mengklaim kalau semua harta milik kolektif sama dengan harta milik negara. Maka bagi siapapun yang dianggap mencurinya, hukuman penjara menanti mereka.
Tak tanggung, jenis hukuman yang diberlakukan juga sangat berat, yaitu eksekusi mati. Setelah dikeluarkannya peraturan ini, tercatat ada 54.645 orang Ukraina yang ditangkap. Sekitar 2.000-an orang di antaranya dieksekusi mati.
Lewat peraturan ini juga, pemerintah membentuk kelompok untuk menggeledah rumah-rumah petani. Mereka ditugaskan untuk menjarah semua persediaan makanan pribadi dan pakan ternak. Tak jarang, dalam aksi penggeledahan itu mereka melakukan penyiksaan terhadap para petani.
Merasa tak cukup dengan aturan yang sudah diterapkan, Stalin juga mengeluarkan kebijakan lain yang dikenal sebagai Papan Hitam. Lewat kebijakan yang dikeluarkan pada 18 November 1932 ini mereka melakukan blokade perdagangan pangan, pengangkutan barang, serta melarang para petani meninggalkan rumah mereka walau sebatas untuk mencari makan.
Akibat serangkaian kebijakan keji yang dikeluarkan oleh rezim Stalin ini, angka kematian di Ukraina melonjak. Tercatat. Dari 1931 hingga 1932, sedikitnya ada 5 juta prang yang tewas akibat kelaparan. Dari total itu, 3,9 di antaranya adalah orang Ukraina.
Hingga saat ini, masa-masa kelam itu masih dikenang dan melekat dalam perjalanan sejarah Ukraina dengan sebutan Holodomor. (ersuwa)