Kamis Hitam 1929, Awal Kejatuhan Pasar Saham dan Depresi Besar di Amerika

WASHINGTON, D.C | Priangan.com – Kamis, 24 Oktober 1929 mungkin menjadi salah satu hari kelam bagi para pelaku pasar saham di Amerika Serikat. Hari itu, lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di kawasan Wall Street berubah menjadi lautan kepanikan. Dalam hitungan jam, jutaan lembar saham dijual secara bersamaan oleh investor yang ketakutan, membuat harga saham anjlok tajam dan menandai dimulainya krisis ekonomi terbesar dalam sejarah modern yang dikenal sebagai Depresi Besar.

Pada masa itu, ekonomi Amerika Serikat sedang berada di puncak kejayaannya. Banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat berinvestasi di pasar saham dengan harapan cepat kaya. Saham-saham perusahaan besar terus naik nilainya, sementara sebagian besar investor membeli saham dengan sistem pinjaman atau margin. Ketika tanda-tanda perlambatan ekonomi mulai terlihat dan produksi industri menurun, kepercayaan publik terhadap pasar mulai goyah.

Pagi itu, saat bursa dibuka, tekanan jual langsung memuncak. Harga saham turun hingga 11 persen hanya dalam beberapa jam pertama perdagangan. Suasana di lantai bursa menjadi tegang. Para pialang berteriak menawarkan saham yang tak lagi diminati pembeli, sementara investor di berbagai kota Amerika menyaksikan nilai kekayaan mereka lenyap dalam sekejap. Volume perdagangan hari itu mencapai lebih dari 12 juta lembar saham, angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa bank besar dan perusahaan investasi terkemuka, seperti Morgan Bank, mencoba menahan kepanikan dengan membeli sejumlah besar saham perusahaan besar agar harga kembali stabil. Upaya itu sempat memberi sedikit kelegaan dan membuat pasar menutup hari dengan kerugian yang lebih kecil dibandingkan awal perdagangan. Namun kejatuhan itu tak benar-benar berhenti. Dalam beberapa hari berikutnya, tekanan jual kembali meningkat hingga akhirnya memicu krisis ekonomi berkepanjangan.

Lihat Juga :  Inovasi Tanpa Pengakuan, Casimir Zeglen dan Rompi Antipelurunya 

“Peristiwa ini menjadi awal dari keruntuhan keuangan yang mengguncang dunia,” tulis laporan The New York Times tak lama setelah kejadian tersebut yang menggambarkan suasana mencekam di jantung keuangan Amerika.

Lihat Juga :  Polygon Wood 1917: Saat Hutan Menjadi Ladang Kematian

Dampak Kamis Hitam menyebar luas. Ribuan bank gulung tikar, jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan dunia memasuki masa resesi global yang berlangsung selama hampir satu dekade. Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang risiko spekulasi berlebihan dan pentingnya pengawasan terhadap pasar keuangan.

Hingga kini, Kamis Hitam dikenang sebagai titik awal dari Depresi Besar yang mengubah arah ekonomi dunia. Dari peristiwa itu pula, muncul kesadaran baru akan perlunya regulasi ekonomi yang lebih ketat agar gejolak serupa tidak kembali terjadi di masa depan. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos