TASIKMALAYA | Priangan.com – Menjelang perayaan Iduladha 2025, penjualan hewan kurban di wilayah Kawalu, Kota Tasikmalaya, menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini dirasakan langsung oleh para peternak, salah satunya H. Nandang Suryana, pemilik kandang sapi di Kampung Babakan Pala, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Menurut Nandang, lesunya penjualan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk banyaknya pelanggan rutin yang tahun ini sedang melaksanakan ibadah haji. Selain itu, kondisi ekonomi yang belum stabil juga memengaruhi daya beli masyarakat terhadap hewan kurban.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang pesanan berkurang. Beberapa langganan tetap datang, tetapi jumlah pemesanan turun signifikan. Misalnya, ada DKM yang biasanya ambil delapan ekor, sekarang hanya empat. Ada juga yang dari lima, jadi dua,” ujarnya saat ditemui pada Minggu (1/6/2025).
Ia menambahkan, prioritas keuangan sebagian pembeli beralih ke kebutuhan lain seperti pendidikan anak, yang turut menjadi alasan berkurangnya transaksi.
Meski demikian, ketersediaan sapi di Kawalu masih mencukupi. Di kandangnya sendiri, Nandang menyebut masih tersedia sekitar 47 ekor dari total 200 ekor sapi yang ia pelihara. Hingga saat ini, sudah 153 ekor berhasil dijual.
“Saya yakin sisanya masih bisa terjual hingga hari H, biasanya banyak pembeli yang datang mendekati lebaran,” ujarnya optimistis.
Harga sapi yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp20 juta untuk yang berukuran sekitar 3 kuintal, hingga mencapai Rp55 juta untuk sapi berbobot mendekati 8 kuintal.
Namun, Nandang mengatakan ia selektif dalam menjual sapi murah, memastikan terlebih dahulu apakah hewan tersebut layak untuk dikurbankan.
Sebagai peternak tetap dengan kandang pribadi, Nandang juga memiliki strategi apabila ada sapi yang tidak terjual hingga Iduladha, yakni dengan memotong dan menjual dagingnya ke pasar.
Ia juga menyoroti dampak cuaca ekstrem terhadap kondisi kesehatan sapi, terutama karena sebagian besar pasokannya berasal dari Madura, Jawa Timur. Untuk mengantisipasi stres pada hewan, ia memberikan minuman rebusan gula aren hangat setibanya sapi di kandang.
“Minuman itu cukup membantu menjaga stamina sapi agar tidak gampang stres,” pungkasnya. (yna)