WASHINGTON | Priangan.com – Dr. Ronny Jackson, mantan dokter Gedung Putih, meminta Presiden AS, Joe Biden, menjalani tes narkoba sebelum debat dengan penantang dari Partai Republik, Donald Trump.
Jackson, yang pernah bertugas sebagai dokter Gedung Putih di bawah pemerintahan Trump dan Obama-Biden, menyatakan dalam wawancara dengan Fox News pada Ahad (23/6), dia memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa Biden mungkin dibius guna meningkatkan ketajaman mentalnya selama debat presiden yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini.
Dia juga mencurigai Biden menggunakan narkoba sebelum pidato kenegaraan pada bulan Maret lalu. “Sungguh memalukan, sebagai mantan dokter Gedung Putih, harus melakukan hal seperti ini, tapi kami tidak punya pilihan lain, berdasarkan apa yang terjadi,” kata Jackson, seperti dilansir rt.com.
“Tetapi saya akan menuntut, atas nama jutaan orang Amerika yang prihatin saat ini, agar dia melakukan tes narkoba sebelum dan sesudah debat ini, khususnya untuk mencari obat yang meningkatkan kinerja,” sambungnya.
Pada usia 81 tahun, Biden merupakan presiden tertua dalam sejarah AS, dan jika terpilih kembali pada bulan November mendatang, dia akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatannya yang kedua.
Trump dan anggota Partai Republik lainnya telah berulang kali mengejek kesalahan mental dan fisik Biden yang sering terjadi.
Jajak pendapat New York Times yang dirilis pada bulan April menunjukkan bahwa 72 persen pemilih AS, termasuk lebih dari separuh pemilih Partai Demokrat, percaya Biden terlalu tua untuk menjadi presiden yang efektif.
Jackson telah berulang kali mengirim surat ke Gedung Putih menuntut agar presiden menjalani tes kognitif untuk membuktikan kebugaran mentalnya dalam menjalankan tugasnya. Namun, tuntutan tersebut tidak diikuti oleh Biden dan stafnya.
Menjelang debat, Biden dilaporkan menghabiskan waktu seminggu penuh di retret kepresidenan Camp David di Maryland untuk persiapan. Jackson mengklaim, salah satu alasan presiden lama absen dari Gedung Putih adalah karena para pembantunya sedang menyesuaikan dosis obat yang akan diminumnya pada malam debat.
“Mereka harus merawat kognisinya. Harus memberinya sesuatu untuk membantunya berpikir lebih jernih. Mereka harus memberinya sesuatu untuk membangunkannya, untuk kewaspadaannya,” klaim Jackson.
Ia melanjutkan, “Dan kemudian, Anda tahu, dia menjadi gelisah. Kami melihatnya sepanjang waktu, dan itu adalah gejala, atau tanda umum, dari gangguan kognitif yang tampak dideritanya. Jadi, mereka mungkin akan memberinya sesuatu untuk menghilangkan hal itu juga.”
Tim kampanye Biden membantah keras tuduhan tersebut dan menyebut klaim Trump sebagai “ledakan yang aneh.” Dalam rapat umum politik di Philadelphia, Trump bercanda bahwa Biden sedang tidur di Camp David untuk beristirahat sebelum debat.
“Mereka ingin dia menjadi baik dan kuat. Jadi sesaat sebelum waktu debat, dia mendapat kesempatan,” kata Trump kepada hadirin. (mth)