Jawa Barat Jadi Kunci Turunkan Stunting Nasional, Mendukbangga: Kalau Jabar Maju, Indonesia Aman

BANDUNG | Priangan.com – Lautan semangat membanjiri Rancaupas, Kabupaten Bandung, saat lebih dari 2.000 peserta dari seluruh Jawa Barat mengikuti Retreat dan Jambore Bangga Kencana 2025, Sabtu (12/7/2025).

Di tengah sorak-sorai dan yel-yel penyuluh KB, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, menyampaikan pesan penting: Jawa Barat adalah penentu arah sukses Indonesia dalam menurunkan angka stunting.

“Kalau Jawa Barat turun, Indonesia ikut turun. Kalau Jabar naik, yang lain ikut berat,” ujar Wihaji lantang, disambut tepuk tangan peserta dari berbagai kabupaten/kota.

Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Dengan penduduk terbanyak se-Indonesia, keberhasilan Jawa Barat menurunkan prevalensi stunting dari 21,7 persen ke 15,9 persen pada 2024 menjadi lompatan besar yang memengaruhi angka nasional. Secara keseluruhan, angka stunting nasional kini berada di 19,8 persen, namun masih di bawah target 18 persen yang ditetapkan dalam RPJMN 2024. Wihaji pun menyampaikan terima kasih secara khusus kepada para penyuluh keluarga berencana (PKB) di Jawa Barat.

“Ini kerja kalian semua. Kalian yang terjun langsung ke rumah-rumah, kalian yang tahu siapa yang butuh. Ini bukan kerja kantor, ini kerja lapangan,” ungkapnya penuh rasa bangga.

Dalam momentum ini, Mendukbangga juga mengumumkan program baru hasil kerja sama Kemendukbangga dan Badan Gizi Nasional (BGN): distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD di seluruh Indonesia, dimulai dari wilayah prioritas. Wihaji memerintahkan seluruh PKB dan tim pendamping keluarga (TPK) berkoordinasi langsung dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah masing-masing. Mereka akan menjadi ujung tombak pendistribusian MBG yang tak lagi menunggu antrean, tapi langsung diantar ke rumah penerima.

“Tidak mungkin kita kumpulkan ibu hamil tiap hari. Jadi harus langsung dikirim. Dan saya pastikan: ada biaya penggantian transportasinya. Sudah disetujui,” kata Wihaji yang lagi-lagi mendapat aplaus peserta.

Lihat Juga :  Angka Stunting Nasional Turun Berkat Jawa Barat, Wihaji: Kuncinya Ada di Sini!

Di bagian lain, Menteri Wihaji mengajak peserta fokus pada isu yang kerap terlewatkan: minimnya kehadiran ayah dalam tumbuh kembang anak.

“Sekitar 20,9 persen anak-anak kita mengalami fatherless. Punya ayah tapi seolah tak punya. Hari ini peran ayah digantikan oleh… siapa? Handphone,” sindirnya.

Lihat Juga :  Sambangi Polres Tasik Kota, PC PMII se-Priatim Kutuk Tindakan Represif Terhadap Mahasiswa

Sebagai respons, Kemendukbangga menggalakkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai salah satu dari lima quick wins nasional. Gerakan ini menyasar perubahan perilaku, bukan hanya struktur keluarga.

Tak hanya menyampaikan kebijakan, Wihaji juga larut dalam suasana emosional saat peserta menyambutnya dengan yel-yel khas penyuluh KB. Salah satu momen paling mengharukan terjadi ketika peserta serentak menyanyikan, “Pak Wihaji siapa yang punya? Kami punya!” sambil bertepuk tangan. Wihaji tampak berkaca-kaca, menatap barisan peserta.

“Saya senang dan bangga bisa ada di sini. Ini bukan sekadar jambore. Ini bukti bahwa kita masih punya energi bersama untuk keluarga Indonesia,” tuturnya dengan suara bergetar.

Retreat dan Jambore Bangga Kencana 2025 bukan sekadar pertemuan teknis. Di tengah hamparan alam Rancaupas, ribuan pelaksana program keluarga berencana bersatu, menyamakan semangat untuk memastikan generasi masa depan Indonesia lahir dari keluarga yang sehat, utuh, dan sejahtera.

“Kalau Jabar kuat, Indonesia selamat. Tapi kalau Jabar lelah, maka kita semua harus bantu. Karena keberhasilan stunting bukan soal data, tapi soal nyawa, tentang masa depan,” pungkas Wihaji. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos