Historia

Iwo Jima: Pertempuran Berdarah dan Paling Bersejarah di Kawasan Pasifik

Potret sejumlah tentara Jepang tengah berpose dengan senjata meriam sambil membentangkan bendera mereka. | Wikipedia Commons

IWO JIMA | Priangan.com – Pertempuran Iwo Jima adalah salah satu pertempuran paling bersejarah dalam Perang Dunia II. Pertempuran ini melibatkan Amerika Serikat dan Jepang. Kala itu, AS berambisi merebut pulau kecil Iwo Jima yang terletak di kawasan Pasifik demi kepentingan mereka.

Pulau itu jadi titik penting bagi operasi udara Amerika karena keberadaannya yang berada di jalur penerbangan menuju daratan Jepang. Dengan menguasai Iwo Jima, Amerika berkeyakinan akan memudahkan pasukannya untuk menyerang Jepang. Selain itu, lapangan udara di sana juga bisa dijadikan sebagai tempat pendaratan darurat dan basis bagi pesawat tempur pengawal bagi pengebom B-29 untuk menyerang Jepang.

Jepang yang menyadari pentingnya pulau tersebut, kemudian mempersiapkan diri untuk bertarung. Di bawah pimpinan Letnan Jenderal Tadamichi Kuribayashi, Jepang mengadopsi strategi perang bertahan dan memanfaatkan jaringan gua dan terowongan bawah tanah serta bunker. Ribuan tentara Jepang kala itu disiagakan untuk bertahan dalam waktu lama dengan taktik perlawanan yang mengutamakan penyergapan dan penembakan dari tempat tersembunyi, bukan serangan frontal. Itu dilakukan karena mereka menyadara kekuatan pasukannya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan AS.

Tepat pada 19 Februari 1945, Marinir AS memulai serangan besar-besaran di pantai Iwo Jima. Namun, kondisi geografis pulau yang terdiri dari pasir hitam vulkanik membuat pergerakan mereka terhambat. Pasukan AS juga menghadapi hujan tembakan dari pasukan Jepang yang bertahan di posisi-posisi tersembunyi. Meski menghadapi perlawanan sengit, Marinir AS perlahan-lahan maju ke pedalaman dengan dibantu oleh dukungan tembakan dari kapal perang dan serangan udara.

Puncak pertempuran terjadi pada 23 Februari 1945, ketika pasukan AS berhasil mencapai puncak Gunung Suribachi, titik tertinggi di pulau itu. Sejumlah tentara berhasil mengibarkan bendera AS di puncak gunung. Namun, pertempuran sejatinya belum berakhir. Pasukan Jepang yang tersisa masih melakukan perlawanan sengit hingga akhir Maret.

Tonton Juga :  Perjalanan Panjang Presidential Threshold, Syarat Ambang Batas yang Baru Saja Dihapus MK

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan AS lewat harga yang mahal. Ribuan prajurit dari kedua belah pihak tercatat tewas dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari sebulan itu. Jepang kehilangan hampir seluruh pasukannya, sementara AS, juga mengalami korban jiwa dalam jumlah yang tidak sedikit. (Ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: