Daily News

Iip Miptahul Paoz Geram Ulama Dipanggil Polisi: Saya Santri, Ini Soal Harga Diri!

Calon Wakil Bupati Tasikmalaya Iip Miptahul Paoz.

TASIKMALAYA | Priangan.com – Putra pendiri Pondok Pesantren Baitul Hikmah Salopa, Iip Miptahul Paoz, menyatakan kegeramannya atas pemanggilan puluhan tokoh agama oleh Polda Jawa Barat. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Halalbihalal DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya yang digelar di Hotel Al-Hambra, Singaparna, Rabu (9/4/2025).

Dalam pidatonya, Iip menegaskan dirinya berbicara bukan sebagai calon wakil bupati, melainkan sebagai seorang santri yang merasa tidak terima para ulama dan kiai diperlakukan tidak adil.

“Kalau para kiai dipermalukan, dihina, dizalimi, siapa yang bisa menjamin tidak ada perlawanan? Ini bukan soal politik, ini soal kehormatan,” ujar Iip.

Pemanggilan terhadap para tokoh agama ini berkaitan dengan dugaan penyimpangan dalam penerimaan dana hibah APBD Kabupaten Tasikmalaya tahun anggaran 2023. Sejumlah nama yang dipanggil antara lain Ketua Muslimat NU, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Ketua Badan Wakaf Indonesia, hingga Ketua DKM Masjid Agung Baiturrahman.

Langkah ini menuai reaksi keras dari kalangan advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Bela Ulama Tasikmalaya. Koordinator tim, Andi Ibnu Hadi, menyebut pemanggilan tersebut tidak disertai bukti permulaan yang cukup dan berpotensi menjadi bentuk kriminalisasi terhadap ulama.

“Penyelidikan tanpa dasar hukum yang kuat dan dilakukan secara masif terhadap para tokoh agama berpotensi menimbulkan keresahan sosial serta merusak kehormatan ulama,” tegas Andi.

Ia juga menyoroti waktu pemanggilan yang dinilai sensitif, karena berdekatan dengan pelaksanaan pemungutan suara ulang Pilkada Tasikmalaya 2025. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan di masyarakat.

Tim Advokasi pun menyatakan sikap menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap para ulama dan mendesak aparat penegak hukum agar bekerja sesuai prinsip keadilan, profesionalitas, dan hukum yang berlaku.

Di sisi lain, Iip Miptahul Paoz saat ini tengah bersiap kembali maju dalam Pilkada Tasikmalaya 2025 sebagai calon wakil bupati mendampingi Ai Diantani. Pasangan ini menggantikan Ade Sugianto-Iip yang sebelumnya memenangkan Pilkada 2024, namun hasilnya dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena diskualifikasi terhadap Ade Sugianto. (yna)

Tonton Juga :  Pondok Pesantren Bagi Aslim: Banyak Hal Berharga yang Bisa Didapatkan
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: