BEIRUT | Priangan.com – Pemimpin Hizbullah Lebanon mengultimatum Israel bahwa tidak ada tempat di Israel yang akan aman jika perang besar pecah antara kedua musuh tersebut. Hizbullah juga mengancam Siprus, anggota Uni Eropa, serta wilayah lain di Mediterania jika ikut campur tangan.
Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak dengan Israel selama lebih dari delapan bulan, bersamaan dengan perang di Gaza. Pada Selasa (18/6), kelompok yang didukung Iran ini merilis rekaman drone yang mereka klaim menunjukkan lokasi militer sensitif jauh di dalam wilayah Israel.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (19/6), pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah menyatakan, “tidak akan ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami.”
Ia juga menegaskan, Israel harus bersiap menghadapi serangan di darat, udara, dan laut. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya, Nasrallah juga ikut mengancam Siprus, yang dituduhnya mengizinkan Israel menggunakan bandara dan pangkalan untuk latihan militer. Jika Siprus membantu Israel menargetkan Lebanon, maka akan dianggap sebagai bagian dari perang dan menjadi target Hizbullah.
Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, Siprus adalah bagian dari solusi, bukan masalah. Ia menyoroti peran kemanusiaan Siprus dalam pengiriman bantuan ke Gaza.
Namun, Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah akan berperang “tanpa aturan” jika konflik meluas. Pernyataan itu muncul setelah serangan Israel yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah yang dibalas dengan serangan drone dan roket besar-besaran oleh Hizbullah. (mth)