Hektaran Padi di Tasikmalaya Kering Dimakan Tikus, Petani Menjerit Rugi

TASIKMALAYA | Priangan.com – Hektaran lahan sawah di Kampung Cikoneng, Desa Citamba, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kini porak poranda diserang hama tikus.

Serangan yang terjadi bukan sekali dua kali, tetapi terus berulang hingga membuat petani menanggung kerugian besar karena gagal panen beruntun.

Seorang petani, Ukat, mengaku sudah lima kali musim tanam tidak mendapatkan hasil akibat serangan hama tikus. Padahal, dari 100 bata lahan sawah—sekitar 1.400 meter persegi—biasanya bisa menghasilkan hingga lima kuintal gabah basah. Namun kini hasil itu tinggal harapan, karena tanaman padi kering, akarnya habis dimakan tikus.

Ia menunjuk ke arah hamparan sawah yang gundul. “Sudah lima periode tanam gagal panen. Harusnya bisa panen, tapi tikus habisin. Di blok sini saja ada sekitar 10 hektare sawah yang diserang,” keluhnya.

Kondisi itu membuat para petani di Citamba geram. Belasan warga akhirnya berinisiatif melakukan perburuan tikus secara massal dengan cara tradisional. Mereka menggunakan metode gembosan, yakni mengasapi lubang tikus dengan serabut kelapa yang dibakar agar hewan pengerat itu keluar dari sarangnya. Tikus yang muncul dalam keadaan setengah sadar lalu dipukul beramai-ramai oleh petani.

“Kami sekarang berburu tikus. Sudah nggak tahan lagi, karena tikus bikin rugi besar. Tidak ada solusi lain, ya kita lawan sendiri,” ujar Oman, petani lain.

Ukat menambahkan, cara ini dinilai cukup efektif meski tidak semua tikus bisa dibasmi. Sebagian berhasil keluar dari lubang dan mati dipukul, namun sebagian lainnya tetap lolos.

“Pakai serabut kelapa dibakar ditambah warirang. Masuk ke lobang tikus, mereka keluar sempoyongan lalu kami gebuk. Tapi nggak semua bisa mati,” jelasnya.

Fenomena serangan hama ini tak hanya dirasakan oleh petani Citamba. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, membenarkan bahwa serangan tikus meluas ke sejumlah wilayah di Tasikmalaya bagian utara. Bahkan, data terakhir menunjukkan serangan sudah mencapai Padakembang, kecamatan yang letaknya tak jauh dari pusat pemerintahan di Singaparna.

Lihat Juga :  60 Persen Kendaraan Dinas Pemkab Tasikmalaya Menunggak Pajak, ASN Dinilai Tak Jadi Teladan

“Betul, hektaran sawah terserang hama tikus. Jumlah pastinya sedang kami data. Yang jelas, ini sudah mengkhawatirkan karena penyebarannya cepat,” ungkap Tatang.

Lihat Juga :  Pilkada Kota Tasikmalaya Jadi Medan Pertarungan Politik para Mantan

Menurut Tatang, pemerintah daerah kini fokus melakukan langkah pengendalian hama. Namun bagi para petani yang sudah berulang kali gagal panen, ancaman tikus ini bukan sekadar masalah teknis pertanian, melainkan soal keberlangsungan hidup.

Jika serangan terus berlanjut, mereka khawatir kehilangan sumber penghasilan utama sekaligus pasokan beras dari wilayah ini akan terganggu. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos