Hachiko, Anjing Akita Inu yang Setia Menunggu Tuannya di Stasiun Shibuya

TOKYO | Priangan.com – Ini adalah Hachiko, seekor anjing Akita Inu berwarna krem. Lahir pada November 1923 di kota Odate, Prefektur Akita, Jepang, anjing ini jadi simbol kesetiaan yang diabadikan dalam sejarah karena kesetiaannya kepada tuannya, Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian di Universitas Tokyo.

Kisah Hachiko dimulai ketika Ueno meminta seorang mahasiswa untuk mencarikan anak anjing Akita sebagai peliharaannya. Anak anjing itu tiba di kediaman Ueno, di distrik Shibuya, pada Januari 1924, dalam kondisi lemah. Ueno bersama istrinya, Yae, merawatnya dengan penuh kasih sampai ia pulih. Nama “Hachi,” yang berarti delapan dalam bahasa Jepang, diberikan oleh Ueno dengan imbuhan “ko” yang ditambahkan sebagai bentuk penghormatan.

Sejak pulih, Hachiko setia kepada Ueno. Setiap hari, ia mengantar tuannya ke Stasiun Shibuya dan menunggu di sana hingga Ueno kembali dari pekerjaannya. Namun, pada 21 Mei 1925, suasana berubah ketika Ueno meninggal mendadak akibat pendarahan otak. Meski tuannya tidak pernah kembali, Hachiko tetap setia menunggu di stasiun itu setiap hari selama hampir satu dekade.

Setelah kematian Ueno, Hachiko dirawat oleh Kobayashi Kikusaburo, seorang tukang kebun keluarga Ueno. Meski sudah berpindah tempat tinggal, Hachiko selalu kembali ke Stasiun Shibuya untuk menantikan tuannya. Kesetiaan ini awalnya menarik perhatian para pekerja stasiun dan warga sekitar. Namun, tidak semua perlakuan terhadap Hachiko bersifat ramah. Beberapa orang mencoba mengusirnya atau mengganggunya.

Kisah Hachiko kemudian tenar pada Oktober 1932, setelah Tokyo Asahi Shimbun, salah satu surat kabar Jepang, memuat artikel tentang anjing yang tak kenal lelah menunggu tuannya. Setelah itu, Hachiko menjadi ikon yang menginspirasi banyak orang. Masyarakat mulai mengirimkan makanan ke stasiun untuknya dan pengunjung dari berbagai tempat datang untuk melihatnya.

Lihat Juga :  Mengenal Lebih Dekat Tentara Terakota, Pasukan Tanah Liat Penjaga Makam KaisaR Qin Shi Huang

Puisi haiku ditulis untuk mengenang kesetiaannya, bahkan sebuah patung didirikan di Stasiun Shibuya pada tahun 1934.

Lihat Juga :  Sebelum Podcast dan Radio, Dunia Mendengar Berita Lewat Telepon

Hachiko menghembuskan napas terakhirnya pada 8 Maret 1935. Kematian anjing ini menjadi berita besar di seluruh Jepang. Upacara pemakaman diadakan dengan doa dari para biksu Buddha. Ribuan orang juga memberikan penghormatan terakhir kepadanya. Patungnya di Stasiun Shibuya, hingga kini tetap menjadi simbol kesetiaan. (ersuwa)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos