GARUT | Priangan.com – Apa yang seharusnya menjadi aktivitas biasa berubah jadi momen menegangkan bagi warga Kampung Leuwinanggung, Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Sabtu pagi (6/9/2025), saat menggali tanah untuk pondasi rumah, Dedih (52) justru menemukan sebuah benda logam besar yang belakangan diketahui mortir aktif peninggalan Jepang.
Benda berukuran 80 sentimeter dengan diameter 15 sentimeter itu awalnya membuat Dedih bingung. Bentuknya mirip tabung besi tua, tapi semakin dicangkul, semakin jelas bahwa benda itu bukan logam biasa. Dua tetangga yang ikut menyaksikan, Lili (65) dan Aday (60), langsung ikut cemas. Tanpa menunda waktu, mereka melapor ke aparat desa.
Tak lama kemudian, tim gabungan dari Polsek Pameungpeuk dan Babinsa Desa Paas datang ke lokasi. “Begitu menerima laporan, kami segera mengamankan area agar warga tidak mendekat. Kami berkoordinasi untuk memastikan langkah penanganan aman,” jelas Kapolsek Pameungpeuk, IPTU Bangbang Sudarsono.
Mortir itu kemudian dibungkus dan sementara waktu direndam di halaman Koramil setempat. Cara ini dilakukan untuk menurunkan risiko sebelum tim Penjinak Bom (Jibom) datang mengambil alih. “Alhamdulillah situasi dapat dikendalikan, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan,” tambah Kapolsek.
Meski kepanikan sempat melanda, suasana desa akhirnya kembali tenang setelah benda berbahaya itu diamankan.
Penemuan ini menambah daftar panjang peninggalan perang dari masa pendudukan Jepang yang masih sering muncul di tanah Garut. Para aparat mengingatkan, warga harus ekstra waspada jika menemukan benda asing menyerupai logam tua, apalagi berukuran besar. “Jangan disentuh apalagi dipindahkan sendiri. Segera lapor kepada pihak berwenang,” tegas Bangbang.
Mortir dari masa lalu itu menjadi pengingat nyata bahwa jejak sejarah perang masih tersimpan di perut bumi Garut, menunggu waktu untuk kembali terungkap. (Az)