TASIKMALAYA | Priangan.com – Anak bukan sekadar objek pembangunan, melainkan subjek aktif yang haknya untuk berpartisipasi telah dijamin dalam peraturan perundang-undangan.
Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, yang menegaskan pentingnya pelibatan anak dalam setiap proses pembangunan yang berdampak pada kehidupan mereka.
Partisipasi anak tidak hanya dimaknai sebagai formalitas, tetapi sebagai bagian dari upaya menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Di Jawa Barat sendiri telah dibentuk Forum Anak Daerah, mulai dari tingkat provinsi hingga kota/kabupaten.
Forum ini menjadi wadah strategis bagi anak-anak untuk menyuarakan pandangan dan aspirasi mereka terkait isu-isu yang relevan.
“Pembangunan yang menyangkut kehidupan anak akan jauh lebih bijak dan efektif jika melibatkan mereka secara langsung. Kita dengarkan apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka harapkan,” ujar Ketua Forum KPAID Jawa Barat, Ato Rinanto dalam Podcast Priangan.com, Selasa (13/5/2025).
Ia juga menggagas ide menarik untuk mengangkat Kongres Anak, sebagai forum besar tahunan yang bisa digelar bertepatan dengan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli.
Kongres ini akan menjadi ruang resmi bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk menyampaikan pandangan, kritik, dan ide tentang masa depan yang mereka impikan.
“Kalau dulu ada Kongres Pemuda, kenapa sekarang tidak ada Kongres Anak? Mereka generasi masa depan, bahkan disebut generasi Alpha atau jilenial. Sudah seharusnya suara mereka kita dengarkan,” tambahnya.
Priangan.com bisa menjadi pelopor gerakan ini, membuka ruang dialog dan menyebarluaskan gagasan tentang pentingnya suara anak dalam pembangunan daerah dan nasional.
Dengan partisipasi anak yang nyata dan terstruktur, diharapkan pembangunan tidak hanya berlangsung secara fisik dan ekonomi, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan psikologis, menjadikan anak sebagai aktor utama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. (yna)
