OTTAWA | Priangan.com – Pemimpin negara dari anggota G7 bertemu pada pertemuan G7 di Kanada, pada 16 Juni 2025 G7 menyatakan dukungan terhadap Israel atas konflik yang berlangsung dengan Iran, hal tersebut disampaikan melalui pernyataan G7 yang diterbitkan Senin malam.
Israel dan Iran tengah berada diketegangan, Israel melakukan serangan terhadap Iran pada hari Jumat yang menargetkan puluhan titik, terutama instalasi militer Iran dan ilmuwan nuklir Iran. Tidak lama dari itu, Iran melakukan serangan balasan yang menargetkan beberapa titik terutama Tel Aviv dengan meluncurkan rudal balistik.
Eskalasi yang terjadi antara Israel dan Iran menyebabkan kekhwatiran dari berbagai pihak, terutama para pemimpin anggota G7. Kekhawatiran tersebut muncul akibat semakin panasnya kawasan Timur Tengah yang dimulai sejak genosida Israel terhadap Gaza.
Menanggapi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, para pemimpin negara angora G7 menyampaikan keberpihakannya dengan mengatakan “Kami menegaskan Israel memiliki hak membela diri. Kami mengulangi dukungan kami terhadap keamanan Israel,” ungkap pemimpin negara angora G7 pada pernyataannya.
Tidak hanya itu, para pemimpin negara angora G7 juga menganggap bahwa Iran merupakan pusat dari permasalahan “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan ini,”. G7 juga menegaskan bahwa Iran dilarang atas kepemilikan nuklir.
Serangan Israel terhadap Iran dianggap merupakan upaya penghancuran senjata nuklir Iran, yang dianggap Barat dan Israel mengancam stabilitas kawasan di Timur Tengah. Namun, Iran menegaskan bahwa senjata nuklir tersebut merupakan upaya dalam menajaga stabilitas perdamaian.
Hingga saat ini, Israel tengah mencari dukungan dari berbagai pihak, terutama AS yang secara langsung PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepala Israel untuk mengirimkan senjata yang dapa menghancurkan senjata nuklir Iran di bawah tanah. (Zia)