PANGANDARAN | Priangan.com – Pihak RSUD Pandega Pangandaran memberikan penjelasan resmi terkait video yang ramai beredar di media sosial mengenai dugaan penelantaran terhadap pasien bernama Isra, warga Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran. Pihak rumah sakit menegaskan seluruh tindakan medis telah dilakukan sesuai dengan standar prosedur hingga pasien dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat yang diderita.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran, dr. Titi Sutiamah, menyampaikan, pada saat itu pasien tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Selasa, 7 Oktober 2025, sekitar pukul 18.34 WIB, setelah mengalami kecelakaan di wilayah Desa Babakan. Tim medis rumah sakit pun katanya segera menjemput korban menggunakan ambulans dan langsung memberikan penanganan darurat setibanya di rumah sakit.
“Pasien langsung mendapatkan perawatan intensif di IGD, termasuk penanganan luka, pemasangan infus, pemberian obat, serta pemeriksaan radiologi dan observasi berkelanjutan,” ujar dr. Titi, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, tim medis telah berupaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa pasien. Namun, kondisi korban terus menurun akibat cedera berat yang dialami.
“Meski telah dilakukan tindakan resusitasi secara intensif, pasien akhirnya meninggal dunia pada Rabu pagi, 8 Oktober 2025, pukul 08.11 WIB,” jelasnya.
Menanggapi kabar yang beredar di media sosial mengenai dugaan penelantaran, pihak rumah sakit dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
“Seluruh proses pelayanan sudah sesuai dengan kode etik profesi medis dan standar pelayanan rumah sakit. Kami memastikan setiap pasien yang datang dalam kondisi gawat darurat akan mendapatkan penanganan secepat mungkin,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya pasien serta memastikan bahwa pihak rumah sakit telah berkoordinasi langsung dengan keluarga almarhum.
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Saudara Isra. Kami sudah datang ke rumah duka dan memberikan penjelasan secara langsung kepada pihak keluarga terkait proses penanganan yang telah dilakukan,” ucapnya.
“Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami. Kami berupaya menjaga profesionalitas dan transparansi agar kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit tetap terjaga,” imbuhnya. (Eri)