JAKARTA | Priangan.com – Indonesia kini menorehkan sejarah baru dengan bergabung sebagai anggota penuh BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pengumuman ini disampaikan oleh Pemerintah Brasil, yang saat ini memegang keketuaan bergilir BRICS, pada Senin (6/1).
Keputusan Indonesia untuk bergabung tidak datang tiba-tiba. Meskipun pencalonan negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa ini telah didukung sejak KTT BRICS 2023 di Johannesburg, pemerintah Indonesia memilih untuk menunggu hingga proses politik domestik, termasuk Pemilihan Presiden 2024, selesai. Kini, di bawah pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, langkah besar ini akhirnya diambil.
BRICS, yang awalnya dibentuk pada 2009, telah berkembang dari platform ekonomi menjadi forum dengan agenda global yang lebih luas. Setelah Afrika Selatan bergabung pada 2011, blok ini terus memperluas pengaruhnya. Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS tidak hanya fokus pada stabilitas keuangan dan investasi bersama, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendorong reformasi tata kelola global.
Tahun 2023 menjadi momen penting bagi BRICS, dengan masuknya Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh. Selain itu, kelompok ini mulai membentuk mekanisme bagi negara mitra, yang di antaranya mencakup Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Uganda. Proses ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan populasi keempat terbesar di dunia, Indonesia membawa nilai tambah yang signifikan ke dalam BRICS. Pemerintah Brasil menyebutkan bahwa Indonesia memiliki visi yang sejalan dengan anggota BRICS lainnya dalam memperjuangkan reformasi tata kelola global dan mempererat kerja sama negara-negara berkembang.
“Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan anggota lainnya untuk mereformasi lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif untuk memperdalam kerja sama Selatan-Selatan,”” demikian pernyataan resmi dari Brasil.
Langkah ini juga menjadi cerminan komitmen Indonesia untuk memainkan peran lebih besar di kancah internasional. Melalui keanggotaan di BRICS, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pengaruhnya dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, teknologi, dan keamanan.
Namun, jalan ke depan tidak sepenuhnya mulus. Dengan lebih dari dua lusin negara yang juga tertarik untuk bekerja sama dengan BRICS, kelompok ini menghadapi tantangan dalam menyatukan visi dan kepentingan yang beragam.
Bagi Indonesia, keanggotaan ini adalah ujian sekaligus peluang untuk membuktikan kapasitasnya dalam memperkuat hubungan multilateral dan membawa manfaat nyata bagi rakyatnya.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini tidak hanya menjadi blok ekonomi, tetapi juga forum strategis yang mencerminkan dinamika baru di dunia multipolar. Indonesia, dengan segala potensi dan tantangannya, berada di garis depan dalam perjalanan transformasi ini. (mth)