Dicky Candra Usulkan Pendopo Lama Tasikmalaya Jadi Museum Sejarah

TASIKMALAYA | Priangan.com — Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat identitas budaya dan sejarah lokal.

Salah satu upaya tersebut adalah rencana pemanfaatan Pendopo Lama yang terletak di kawasan Alun-Alun Kota Tasikmalaya sebagai museum sejarah.

Usulan itu datang langsung dari Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Dicky Candranegara atau yang akrab dikenal dengan Dicky Candra. Dalam upayanya, Dicky menyampaikan proposal resmi kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia agar bangunan bersejarah itu dapat diubah menjadi ruang publik edukatif yang memperkenalkan jejak sejarah Tasikmalaya kepada generasi masa kini.

“Kita punya aset yang sangat berharga secara historis, tapi belum digunakan secara optimal. Maka dari itu, saya mengusulkan kepada Pak Menteri agar Pendopo Lama ini bisa dialihfungsikan menjadi museum atau ruang diorama sejarah,” ujar Dicky usai pertemuan dengan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, di Jakarta, Senin (9/6/2025).

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi revitalisasi kawasan bersejarah di pusat kota.

Menurutnya, pendopo yang selama ini lebih banyak dikenal sebagai simbol kekuasaan masa lalu, seharusnya bisa menjadi tempat yang lebih inklusif dan bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Tak hanya menggandeng kementerian, Dicky juga aktif menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Ia berdiskusi langsung dengan Bupati Cecep Nurul Yakin mengenai potensi pemanfaatan sejumlah aset kabupaten yang berlokasi di dalam wilayah kota.

Salah satu bangunan yang turut masuk dalam rencana penataan adalah bekas gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Bangunan tersebut, yang berada tak jauh dari pendopo, menurut Dicky dapat difungsikan ulang sebagai kawasan parkir dan area usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Langkah ini bukan hanya tentang estetika kota, tapi juga tentang pemberdayaan ekonomi. Kita ingin UMKM punya ruang di pusat kota dan masyarakat bisa lebih dekat dengan sejarah mereka sendiri,” tuturnya.

Lihat Juga :  Cegah Asusila Sejak Dini, Komisi IV Usulkan Materi Perlindungan Anak Masuk Kurikulum

Dicky mengakui bahwa seluruh proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Koordinasi antar-lembaga dan kesiapan infrastruktur menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, ia tetap optimistis bahwa dengan sinergi yang baik, gagasan ini akan terealisasi.

Lihat Juga :  Mangkrak Bertahun-tahun, Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD dr. Soekardjo Siap Dilanjutkan

“Kami ingin memastikan bahwa aset-aset sejarah ini tidak lagi menjadi ruang tertutup. Museum ini nantinya bisa menjadi pusat belajar, tempat wisata edukatif, sekaligus penggerak ekonomi kreatif lokal,” tambahnya.

Dengan usulan ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya berharap dapat membuka babak baru dalam pemanfaatan ruang-ruang bersejarah sebagai bagian dari transformasi kota yang lebih humanis dan berakar pada identitas budaya lokal. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos