Dermaga Sempit, 24 Perahu Nelayan Pamayangsari Karam Digulung Gelombang

TASIKMALAYA | Priangan.com – Cuaca laut yang berubah ganas dalam hitungan jam meninggalkan luka mendalam bagi nelayan di Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Sebanyak 24 perahu nelayan dilaporkan karam akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang pada Senin malam, 28 Juli 2025. Sementara itu, enam perahu lainnya terseret hingga terdampar ke bibir Pantai Sindangkerta dan pesisir Cipatujah.

Dedi Mulyadi, Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, menuturkan bahwa kejadian tersebut berlangsung cepat, tanpa sempat diantisipasi oleh para nelayan.

“Gelombangnya tiba-tiba naik drastis, mencapai 7 hingga 8 kaki. Angin bertiup sangat kencang, kecepatan sekitar 25 mil per jam. Kami tidak menyangka sebesar itu,” ujar Dedi, saat dihubungi wartawan, Selasa (29/7/2025).

Musibah ini tak hanya menyisakan kerugian materi, tetapi juga menguak kembali persoalan klasik yang selama ini dihadapi para nelayan di kawasan selatan Tasikmalaya: dermaga yang sempit dan dangkal.

“Dermaga Pamayangsari tidak memadai. Banyak perahu akhirnya ditambatkan di laut karena tak kebagian tempat. Saat gelombang besar datang, tali tambat dan jangkar tak kuat menahan hentakan ombak. Perahu-perahu itu akhirnya terlepas dan karam,” jelasnya.

Menurut Dedi, cuaca ekstrem di kawasan pesisir selatan ini sebenarnya sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Namun, puncaknya terjadi pada malam nahas itu, ketika badai laut memukul telak puluhan kapal yang sedang ditambatkan.

Upaya evakuasi pun belum bisa dilakukan. Laut yang masih bergelombang tinggi membuat para nelayan memilih menunggu hingga kondisi membaik. “Kami tak berani ambil risiko. Gelombang masih tinggi dan terlalu berbahaya untuk turun ke laut,” tambah Dedi.

Berdasarkan data HNSI, sedikitnya 40 perahu nelayan setiap harinya terpaksa bersandar di laut lepas karena keterbatasan daya tampung dermaga Pamayangsari. Situasi ini dinilai sudah mendesak untuk ditangani secara serius.

Lihat Juga :  Tak Sekadar Lomba, Pesta Patok Jadi Etalase Prestise Peternak Lokal

“Kami harap pemerintah daerah dan provinsi benar-benar melihat ini sebagai prioritas. Dermaga butuh segera diperlebar dan dikeruk agar cukup menampung kapal nelayan. Jika tidak, kerugian seperti ini akan terus berulang,” tegas Dedi. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos