Daily News

Pilkada Kota Tasikmalaya Jadi Medan Pertarungan Politik para Mantan

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kota Tasikmalaya akan kembali menggelar hajat politik lima tahunan. Setelah dua tahun diisi penjabat wali kota yang dikirim langsung dari Jakarta, tahun ini warga bakal memilih sendiri siapa yang berhak menjadi pemimpin mereka.

Sudah ada banyak nama yang mengincar kursi wali kota, dan beberapa di antaranya tampak sangat berambisi. Selain Muhammad Yusuf yang telah diusung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, nama lainnya ada Yanto Oce, Ivan Dicksan, Dede Muharam, Viman Alfarizi Ramadan, Azies Rismaya Mahpud, dan Yadi Mulyadi.

Menariknya, Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 akan menjadi medan pertarungan politik para mantan. Selain Budi Budiman, siapa lagi para mantan yang bakal turut ikut tempur berebut kursi Z1 dan Z2? Ini dia orangnya:

#1 Budi Budiman

Di nomor satu ada Budi Budiman, sang mantan wali Kota Tasikmalaya selama hampir dua periode. Kendati sudah tidak punya jabatan penting di pemerintahan, di kancah politik lokal nama Budi Budiman tidak bisa dikesampingkan. Ia tetap punya pengaruh, terlebih masih punya jabatan politik sebagai ketua Majelis Pertimbangan DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Tasikmalaya.

Nama dan wajah wali Kota Tasikmalaya periode 2012-2017 dan 2017-2020 ini masih terpatri kuat di benak masyarakat. Bahkan, oleh para pendukung militannya ia dinobatkan sebagai bapak pembangunan, karena dinilai berhasil memperbaiki jalan-jalan rusak menjadi “leucir” dan membangun sejumlah prasarana penting lainnya.

Masih harumnya nama Budi Budiman di masyarakat dipercaya akan menjadi magnet suara bagi siapapun calon wali kota yang kelak diusung Partai Persatuan Pembangunan. Hingga saat ini, partai bergambar Ka’bah ini memiliki sejumlah kader yang ditawarkan kepada masyarakat, seperti Yanto Oce yang merupakan kader pendatang baru, politikus senior PPP di Kota Tasikmalaya, Enjang Bilawini, dan Agus Wahyudin yang menjabat wakil ketua DPW PPP Jawa Barat.

Tonton Juga :  Kasus Gangguan Jiwa Akibat Judi Online di Jawa Tengah Terus Bertambah

#2 Muhammad Yusuf

Di posisi dua ada mantan Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, yang sudah siap seratus persen untuk tempur di pilkada. Dibanding yang lainnya, Yusuf merupakan bakal calon yang paling siap maju. Ia sudah diusung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, sehingga punya tiket untuk masuk gelanggang pilkada.

Kendati begitu, ia tak mau buru-buru. Yusuf yang juga menjabat ketua DPD Golkar Kota Tasikmalaya mengaku masih membuka ruang koalisi bagi partai-partai politik lain. Untuk itu, hingga saat ini pihaknya belum membuka siapa nama calon wakil wali kota yang nanti akan mendampinginya.

Di jagat politik Kota Tasikmalaya, Yusuf termasuk orang yang punya hoki baik hingga bisa duduk di kursi empuk wali kota. Tak lama setelah pensiun sebagai pegawai negeri sipil, Yusuf maju Pilkada Kota Tasikmalaya 2017, mendampingi Budi Budiman.

Pasangan Budi-Yusuf yang kala itu diusung PPP, Golkar, PKB, dan Nasdem mampu mengalahkan Dede Sudrajat-Asep Hidayat dan Dicky Candra-Denny Romdoni. Namun, belum tuntas menjalankan tugas, Budi harus masuk bui lantaran terbukti melakukan tindak pidana suap.

Yusuf yang kala itu menduduki posisi wakil otomatis naik takhta. Budi masuk penjara, Yusuf jadi wali Kota Tasikmalaya. Ia dilantik pada 10 September 2021 dan selesai pada November 2022.

#3 Azies Rismaya Mahpud

Barisan para mantan berikutnya ada Azies Rismaya Mahpud, politikus Partai Demokrat. Putra ketiga dari pasangan Empud Mahpud (alm) dan Siti Muniroh (Almh) yang merupakan perintis gurita bisnis Mayasari ini adalah mantan calon bupati Tasikmalaya.

Setelah kalah di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Azies membidik Kota Tasikmalaya. Ia sudah sejak jauh hari menawarkan diri menjadi wali kota. Untuk memuluskan ambisinya itu, Azies aktif melakukan gerilya politik. Setelah merapat ke Partai Nasdem hingga dipercaya menjadi ketua tapi kemudian memutuskan keluar, ia kini berlabuh di Partai Demokrat.

Tonton Juga :  Sky Project Siap Rilis Mini Album

Bersama partai besutan SBY itu Azies tetap membidik kursi wali kota. Tapi kini, konstelasi mulai berubah. Partai Demokrat sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan.

Lantaran kalah jumlah kursi legislatif, Partai Demokrat harus mengalah dan legawa bila ditempatkan di posisi wakil. Azies pun sudah menyiapkan diri bila skenario politiknya tidak sejalan dengan keinginan.

Bagi Azies, Pilkada Kota Tasikmalaya merupakan arena tempur politik yang kali kedua. Sebelumnya, ia pernah maju dalam pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020, dan tampil sebagai calon bupati. Azies yang kala itu diusung Partai Gerindra dan Demokrat tidak kuat melawan Ade Sugianto yang berstatus petahana, dan harus puas finis di urutan ketiga.

#4 Ivan Dicksan

Di urutan keempat ada nama Ivan Dicksan yang saat ini menjabat sekretaris daerah Kota Tasikmalaya. Kendati masih aktif sebagai pegawai negeri sipil, Ivan mulai tebar pesona jual nama untuk bisa tempur dalam pilkada di kota santri tahun ini.

Sejak datang bulan Ramadan, baliho Ivan sudah menyerang setiap sudut kota dilengkapi ucapan marhaban dan pesan-pesan politik tersebulung. Kemunculan Ivan dalam kontestasi Pilkada Kota Tasikmalaya membuat peta dukungan politik berubah. Kendati bukan kader partai politik, ia mulai dilirik sejumlah partai untuk diusung sebagai calon wali kota.

Salah satu partai yang memasukkan Ivan ke dalam pusaran nama-nama bakal calon wali kota adalah Partai Persatuan Pembangunan. Nama Budi Budiman kembali disebut dalam tarik-menarik syahwat politik ini.

Kedua nama itu punya hubungan erat saat Budi masih aktif sebagai wali Kota Tasikmalaya. Di masa Budi jadi wali kota pula Ivan bisa mencapai puncak kariernya di birokrasi sebagai sekretaris daerah. Ivan dilantik menjadi sekda pada Desember 2017, dan sampai sekarang masih menempati posisi strategis itu.

Tonton Juga :  Polisi Geledah Rumah Terduga Teroris di Kecamatan Pagerageung

#5 Amir Mahpud

Disimpan paling ujung, nama yang terakhir ini sangat istimewa. Kenapa? Karena eh karena, ia bukan mantan sembarang mantan. Kendati kerap bermain di belakang layar, peran dan pengaruhnya sangat besar. Ia punya modal relasi dan kapital yang tidak kepalang.

Hal itu diakui Ketua DPC Gerindra Kota Tasikmalaya, Aslim. Ia memuji Amir Mahpud yang selalu memberikan arahan untuk membesarkan partai. Diakuinya, Amir berperan penting dalam kemenangan Gerindra di Kota Tasikmalaya pada Pemilu 2024.

Alasan nama Amir Mahpud dimasukkan pada barisan para mantan, lantaran ia di antaranya menjadi bagian penting dalam suksesi Budi Budiman menjadi wali Kota Tasikmalaya. Namun, di tengah perjalanan, atas nama keluarga besar Mayasari, Amir mencabut dukungannya kepada Budi Budiman.

Dan, dalam pilkada tahun ini, Amir Mahpud berada di belakang Viman Alfarizi yang bakal diusung Partai Gerindra sebagai calon wali Kota Tasikmalaya. (AI)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: