TASIKMALAYA | Priangan.com – Ancaman kebakaran yang kerap melanda permukiman dan lahan di Kabupaten Tasikmalaya belum diimbangi dengan ketersediaan armada pemadam kebakaran yang memadai. Saat ini, pemerintah daerah hanya memiliki empat unit mobil damkar aktif yang harus melayani wilayah seluas lebih dari 2.500 kilometer persegi.
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, mengakui kondisi tersebut jauh dari ideal. “Empat unit jelas sangat kurang. Kita butuh lebih banyak armada agar bisa merespons cepat setiap laporan dari masyarakat,” kata Cecep, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, Pemkab sebenarnya sudah menerima hibah dua unit kendaraan damkar dari Jepang. Namun sayang, kedua armada itu datang tanpa tabung air sehingga belum bisa difungsikan. “Tapi kita tidak kehabisan akal. Tabung air dari armada lama yang sudah tidak layak akan kita manfaatkan agar kendaraan hibah ini bisa segera dipakai,” jelas Cecep.
Jika rencana itu berhasil, jumlah kendaraan pemadam akan bertambah menjadi enam unit. Target jangka pendek Pemkab adalah memiliki delapan unit kendaraan aktif. Setelah target tercapai, setiap dua unit damkar akan ditempatkan di empat titik berbeda yang dianggap paling strategis.
Wilayah Sukaraja akan difokuskan untuk melayani Tasikmalaya bagian selatan, Ciawi untuk Tasik bagian utara, Manonjaya untuk kawasan timur, sementara Singaparna akan menjadi pusat siaga yang melayani wilayah barat sekaligus kawasan pemerintahan. “Dengan pola penyebaran ini, armada bisa siaga 24 jam penuh dan jarak tempuh ke lokasi kebakaran jadi lebih singkat,” tegas Cecep.
Ia menambahkan, kebutuhan ini bersifat mendesak mengingat risiko kebakaran tidak bisa diprediksi. “Pelayanan masyarakat di bidang lain tetap penting, tapi keselamatan warga harus jadi prioritas. Semakin cepat api ditangani, semakin kecil pula kerugian yang ditimbulkan,” tandasnya. (yna)

















