Cahaya di Balik Lensa Galileo: Teleskop yang Mengubah Pandangan Semesta

PADUA | Priangan.com – Galileo adalah sosok yang mengubah cara manusia memandang langit. Lahir di Pisa pada 1564, ia mengabdikan hidupnya pada ilmu pengetahuan, dan karyanya di bidang astronomi menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah. Saat menjabat sebagai profesor di Universitas Padua, Galileo tidak hanya berkutat dengan teori, melainkan juga aktif membuat berbagai instrumen. Dari situlah ia memperoleh keterampilan praktis yang kelak membawanya pada penciptaan teleskop pertama.

Awal kisah teleskop Galileo bermula ketika kabar tentang alat pembesar dari Belanda menyebar ke Italia. Alat itu sebenarnya masih sederhana, hanya mampu memperbesar dua hingga tiga kali lipat. Galileo yang sudah berpengalaman bekerja dengan lensa kacamata melihat peluang besar. Ia mulai merancang versinya sendiri dengan tabung pipa, kaca lensa yang diasah dengan cermat, hingga bahan-bahan tak biasa seperti bubuk penghalus dan bola artileri yang dipakai untuk menggosok lensa. Hasilnya, pada 1609 lahirlah teleskop yang jauh lebih kuat dari model Belanda, dengan kemampuan pembesaran hingga sembilan kali.

Teleskop itu pertama kali ia tunjukkan di Venesia. Para penguasa terkesan karena alat tersebut dapat digunakan untuk kepentingan militer, misalnya mengawasi kapal musuh dari jarak jauh. Namun, Galileo justru mengarahkan teleskopnya ke langit malam dan menemukan sesuatu yang lebih besar dari sekadar kegunaan praktis. Ia melihat permukaan Bulan yang penuh kawah dan pegunungan, menemukan bahwa Bima Sakti terdiri dari ribuan bintang, serta mengamati empat satelit yang mengorbit Jupiter. Temuan itu mengguncang pandangan lama bahwa semua benda langit berputar mengitari Bumi.

Galileo juga mengamati Venus dan melihat adanya fase seperti Bulan, yang menjadi bukti kuat bahwa planet tersebut mengelilingi Matahari. Ia kemudian mencatat semua pengamatannya dalam Sidereus Nuncius, buku yang terbit pada 1610 dan segera menyebar ke seluruh Eropa. Dari karya itu, Galileo bukan hanya memperkenalkan teleskop sebagai alat pengamatan astronomi, tetapi juga menguatkan teori heliosentris Copernicus yang sebelumnya dianggap menentang ajaran mapan.

Lihat Juga :  Wanita di Balik Takhta: Kiprah Borte dalam Lahirnya Kekaisaran Mongol

Warisan Galileo jauh melampaui zamannya. Teleskop sederhana yang ia rakit membuka jalan bagi lahirnya astronomi modern. Empat abad kemudian, namanya diabadikan pada wahana antariksa Galileo yang dikirim NASA untuk meneliti Jupiter, planet yang dulu pertama kali ia amati dengan instrumen buatannya. Dari teleskop kecil itulah, cara manusia memandang alam semesta berubah selamanya. (Lsa)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos