TASIKMALAYA | Priangan.com – Hari pertama menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin langsung menggebrak dengan kebijakan baru: jam kerja aparatur sipil negara (ASN) dimajukan setengah jam lebih awal.
Keputusan itu diumumkan saat apel perdana yang digelar di halaman Kantor Bupati, Kamis (5/6/2025), sehari setelah pelantikannya di Bandung.
Dalam sambutannya, Cecep menegaskan bahwa perubahan jam kerja ini bukan sekadar soal kedisiplinan, tetapi menjadi simbol komitmen terhadap pelayanan publik yang lebih maksimal.
“Saya tadi teken Peraturan Bupati tentang jam kerja baru. ASN mulai masuk pukul 07.30 WIB, sebelumnya kan pukul 08.00 WIB,” ujar Cecep di hadapan ribuan ASN yang hadir dalam apel.
Tidak hanya waktu masuk yang dimajukan, jam istirahat juga disesuaikan menjadi pukul 11.45 WIB, lebih awal dari sebelumnya pukul 12.00 WIB.
Perubahan ini, menurut Cecep, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja ASN sekaligus menciptakan budaya kerja yang lebih tertib dan terstruktur.
“Ini bagian dari ikhtiar kita menanamkan semangat kerja yang lebih dini dan produktif. Kalau bisa mulai lebih pagi, kenapa harus menunggu siang?” tambahnya.
Selain itu, Cecep juga menginstruksikan agar seluruh ASN wajib melaksanakan salat berjamaah di masjid, khususnya salat Zuhur. Ini dianggap sebagai penguatan identitas Tasikmalaya sebagai “Kota Santri” dan upaya membangun birokrasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga religius dan bermoral.
“Kita ini Kota Santri. ASN harus menjadi teladan. Maka saya minta salat berjamaah di masjid itu jadi rutinitas, bukan hanya kewajiban. Ini bagian dari membangun karakter dan kebersamaan,” tegasnya.
Kebijakan ini langsung tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) yang ditandatangani Cecep usai apel. Ia berharap, langkah ini menjadi pemantik semangat kerja baru di lingkungan Pemkab Tasikmalaya.
Sementara itu, Wakil Bupati Asep Sopari Alayubi turut mendukung kebijakan tersebut dan meminta seluruh ASN untuk tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga hadir secara hati dan niat dalam melayani masyarakat.
“Kami ingin ASN hadir dengan hati. Bekerja bukan hanya menggugurkan kewajiban, tapi karena memang ingin berkontribusi untuk kemajuan daerah,” kata Asep.
Dengan langkah tegas di hari pertama kerja, Cecep dan Asep menunjukkan bahwa mereka tidak ingin sekadar menjadi pemimpin seremonial. Mereka ingin membentuk kultur birokrasi yang disiplin, spiritual, dan lebih proaktif. (yna)