Bunker Kaliadem, Saksi Bisu Erupsi Merapi 2006

YOGYAKARTA | Priangan.com – Seperti inilah potret Bunker Kaliadem di lereng selatan Gunung Merapi. Dulu, bangunan yang terbuat dari beton ini pernah menjadi tempat perlindungan dari ancaman awan panas yang kerap muncul saat erupsi. Lokasinya berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, dan hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak Merapi.

Bunker Kaliadem mulai dibangun pada tahun 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Peresmiannya dilakukan beberapa tahun kemudian, sebagai ruang darurat bagi warga maupun relawan ketika Merapi menunjukkan aktivitas berbahaya. Bangunan berukuran sekitar 7 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 2,5 meter ini dilengkapi pintu besi serta sistem ventilasi. Letaknya tepat di atas rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi kala itu.

Sejarah pembangunan bunker ini sedniri tidak bisa dilepaskan dari peristiwa kelam erupsi Gunung Merapi pada 14 Juni 2006. Saat itu, awan panas dengan suhu sekitar 600 derajat Celsius meluncur dengan kecepatan tinggi dan menimbun seluruh area Kaliadem. Dua relawan yang berlindung di dalam bunker terjebak dan meninggal dunia hingga menjadikan tempat perlindungan tersebut justru menjadi saksi bisu tragedi.

Empat tahun kemudian, pada 2010, Merapi kembali mengalami erupsi besar yang menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk Mbah Maridjan. Letusan ini membuat Bunker Kaliadem tertutup material vulkanik hingga setebal empat meter. Proses pencarian memakan waktu panjang, bahkan sempat ada anggapan bahwa bunker itu hilang ditelan lahar dan pasir gunung.

Pasca peristiwa itu, fungsi bunker berubah. Mulai 2013, area ini dibuka sebagai destinasi wisata. Kondisinya dibiarkan apa adanya tanpa renovasi besar, sehingga pengunjung dapat melihat sisa material yang masih menumpuk di dalam ruangan. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos