WASHINGTON, D.C | Priangan.com – Harry S. Truman adalah Presiden ke-33 Amerika Serikat yang dikenal sebagai sosok sederhana dengan keputusan-keputusan besar yang mengubah arah sejarah dunia. Ia lahir pada 8 Mei 1884 di Lamar, Missouri, dari keluarga petani. Masa kecilnya dihabiskan di lingkungan pedesaan yang jauh dari kemewahan, membuat Truman tumbuh menjadi pribadi yang teguh, jujur, dan pekerja keras. Setelah menamatkan sekolah menengah di Independence, ia sempat bekerja sebagai pegawai bank sebelum kembali membantu pertanian keluarganya.
Karier militernya dimulai ketika Amerika Serikat ikut serta dalam Perang Dunia I. Truman bergabung dengan Garda Nasional Missouri dan dikirim ke Prancis sebagai kapten artileri. Dari pengalaman itu, ia belajar tentang kepemimpinan, disiplin, dan keberanian dalam menghadapi tekanan. Seusai perang, ia kembali ke Missouri dan memulai langkah awal dalam dunia politik dengan menjadi hakim di Jackson County pada tahun 1922. Ia dikenal jujur dalam mengelola pemerintahan daerah dan memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan publik.
Perjalanan politik Truman terus menanjak hingga akhirnya terpilih sebagai Senator dari Missouri pada tahun 1934. Di Senat, ia dikenal tegas dan cermat, terutama saat memimpin komite penyelidikan yang mengungkap pemborosan dan penyalahgunaan dana dalam proyek pertahanan nasional. Reputasinya sebagai politisi yang bersih membuatnya diperhitungkan di tingkat nasional.
Truman tidak pernah menyangka akan menjadi Presiden. Namun pada 12 April 1945, setelah Presiden Franklin D. Roosevelt wafat secara mendadak, ia dilantik untuk menggantikan posisi tertinggi di pemerintahan Amerika Serikat. Saat itu, dunia masih berada dalam bayang-bayang Perang Dunia II. Hanya beberapa bulan setelah ia menjabat, Truman membuat keputusan yang paling sulit dalam hidupnya: penggunaan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Keputusan tersebut mengakhiri perang, namun juga menimbulkan perdebatan panjang tentang moralitas dan kemanusiaan.
Masa pemerintahannya diwarnai berbagai tantangan besar. Truman harus menata kembali perekonomian pascaperang, menghadapi ancaman ideologi komunisme, serta memimpin negaranya di awal masa Perang Dingin. Ia memperkenalkan Doktrin Truman untuk membendung pengaruh Uni Soviet dan mendukung program Marshall Plan yang membantu memulihkan Eropa. Ia juga turut memprakarsai pembentukan NATO dan menjadi presiden pertama yang secara resmi mengakui negara Israel.
Di bidang dalam negeri, Truman memperjuangkan apa yang disebutnya sebagai “Fair Deal”, yakni serangkaian kebijakan sosial untuk memperluas jaminan sosial dan meningkatkan hak-hak sipil. Banyak gagasannya menghadapi penolakan politik, namun semangat reformasinya menunjukkan keberpihakan pada rakyat kecil.
Truman mengakhiri masa jabatannya pada tahun 1953 dan kembali ke rumahnya di Independence, Missouri. Setelah pensiun, ia hidup sederhana bersama istrinya, Bess Truman, tanpa mengandalkan kekayaan dari jabatan yang pernah diembannya. Ia sering mengatakan bahwa tanggung jawab seorang pemimpin adalah berani mengambil keputusan dan menanggung akibatnya.
Harry S. Truman meninggal dunia pada 26 Desember 1972 di Kansas City, Missouri, pada usia 88 tahun. Namanya tetap dikenang sebagai presiden yang lahir dari rakyat biasa, yang memimpin bangsa di masa sulit dengan keteguhan hati dan rasa tanggung jawab yang besar. Kejujurannya dalam berpolitik dan kesederhanaannya dalam hidup membuatnya dihormati sebagai simbol pemimpin yang apa adanya dan berani berdiri di atas prinsipnya. (wrd)

















