JAKARTA | Priangan.com – Fenomena penggunaan sound horeg atau sound system berukuran besar yang diarak keliling kawasan saat ini tengah marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Meski bagi sebagian masyarakat kegiatan ini dianggap sebagai bagian dari tradisi dan keunikan lokal, tak sedikit juga dari mereka yang merasa terganggu dengan adanya sound horeg ini.
Pasalnya, sound horeg tak hanya menyebabkan polusi suara, kegiatan itu juga nyatanya seringkali berujung pada aksi-aksi yang tidak patut untuk dicontoh. Dalam beberapa kasus, para kru sound horeg kerap bertindak semena-mena.
Misalnya dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial X beberapa waktu lalu. Dalam video itu, sejumlah orang yang diyakini merupakan bagian dari rombongan sound horeg seenaknya merusak fasilitas umum berupa pagar pembatas jalan. Hal itu dilakukan karena jalanan tersebut disinyalir tidak muat untuk dilewati mobil pengangkut speaker.
Dalam video lain, ada juga rombongan sound horeg yang merusak fasilitas milik warga. Seperti dalam sebuah tayang video yang diposting di media sosial X oleh akun @Cand09. Video itu memperlihatkan sejumlah kru dari rombongan sound horeg membongkar paksa bagian atap sebuah warung milik warga lantaran dirasa menghalangi jalur mobil.
Praktis, sebagian netizen pun merasa geram. Dalam postingan itu, mereka ramai-ramai meninggalkan komentar miring.
“Satu kata mendeskripsikan itu: ‘tolol’,” tulis salah seorang netizen dengan nama akun @Rexthatch
“Elu yang nyusahin kok warung orang yang dirusak,” balas @asialive88ofc
“Ketololan yang tak berkesudahan,” kata akun @Akun1Posisi
“Begini jadinya kalau pemerintah tidak bekerja sebagaimana mestinya,” tulis akun @candaankosong.
“Moga terbakar itu sound horeg dan semoga di era pak Prabowo bentuk horeg dilarang,” kata @MifcathulHaq.
(wrd)