Cupping Kopi Gunung Syawal The Coffee Begins bersama Kang Iyan Herdiana
- Newsroom
- Agustus 21, 2018
Oleh: Muhajir Salam TASIKMALAYA | Priangan.com – Sangat sulit mencari benang merah kepemimpinan dari Galunggung ke Sukakerta. Belum ditemukan, penjabaran konsisten dengan bukti-bukti yang memadai menganai bagaimana Galunggung bergeser menjadi Sukakerta. Sebagian peneliti berpendapat, bahwa periode ini terjadi missing link, karena tidak banyak bukti yang dapat menjelaskan pemerintahan berpindah dari Rumantak (Sariwangi) ke Dayeuh Tengah
READ MOREOleh: Muhajir Salam TASIKMALAYA | Priangan.com – Selain sebagai nama gunung, Galunggung adalah nama penting dalam sejarah Sunda, dan secara khusus, sejarah Tasikmalaya. Galunggung di masa lalu adalah sebuah mandala, sebuah kabuyutan yang sangat dimuliakan, dipimpin oleh seorang resiguru atau batara. Mandala atau kabuyutan adalah tempat kegiatan keagamaan pada masa pengaruh kebudayaan Hindu. Tempat para
READ MOREOleh: Muhajir Salam TASIKMALAYA | Priangan.com – Pada pertengahan abad XII, sepeninggal Batari Hiyang, kepemimpinan di Kerajaan Galunggung diteruskan oleh puteranya yang bernama Batara Danghiyang Guru Darmawiyasa. Kepemimpinannya hanya berjalan selama lima tahun. Darmawiyasa kemudian digantikan oleh puteranya yang bernama Darmakusumah. Kekuasaannya berkedudukan di Galunggung, meliputi Galuh, Galunggung, dan Sunda. Karena menguasai tiga kerajaan, Darmakusumah
READ MOREOleh: Muhajir Salam TASIKMALAYA | Priangan.com – Batari Hyang memimpin Kerajaan Galunggung dengan bijaksana. Kepemimpinannya mampu membawa Kerajaan Galunggung pada kegemilangan, dan nasihat-nasihatnya tentang kehidupan, menjadi rujukan generasi berikutnya, tidak hanya di lingkungan Kerajaan Galunggung, tetapi juga dalam lingkup yang lebih besar. Asumsi ini didasari oleh keterangan yang bisa dibaca dari naskah Amanat Galunggung. Dalam
READ MORE