AS dan Cina Capai Kesepakatan Dagang di Jenewa, Ketegangan Tarif Mulai Reda

JENEWA | Priangan.com – Setelah berminggu-minggu hubungan bilateral memanas akibat saling balas tarif impor, Amerika Serikat dan Cina akhirnya mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan yang digelar di Jenewa pada 12 Mei 2025. Kedua negara sepakat untuk menangguhkan sebagian besar bea masuk tambahan yang diberlakukan sejak awal April.

Ketegangan ini berawal dari kebijakan agresif pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang menetapkan tarif impor tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk Cina. Tarif yang dikenakan kepada produk-produk dari Cina mencapai hingga 245%. Merespons langkah tersebut, pemerintah Cina memberlakukan tarif balasan hingga 125%, yang memicu kekhawatiran akan dampak negatif terhadap perekonomian global.

Setelah dua hari negosiasi intensif di Jenewa, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa diskusi dengan pihak Cina berlangsung konstruktif dan menghasilkan kesepahaman yang mengarah pada deeskalasi tarif.

Dalam kesepakatan tersebut, AS akan mencabut sebagian besar bea masuk tambahan, termasuk tarif sebesar 34% yang diberlakukan bulan lalu. Langkah serupa juga akan dilakukan oleh pemerintah Cina dengan menghapuskan tarif yang nilainya setara.

Lebih jauh, kedua negara sepakat untuk mengembalikan struktur tarif ke posisi awal sebelum konflik dimulai, yakni dengan menetapkan bea masuk dasar sebesar 10% untuk barang-barang yang diperdagangkan secara timbal balik. Produk asal Cina akan tetap dikenakan tarif tambahan sebesar 30%, sebagai bagian dari penyesuaian kebijakan AS sejak Maret lalu.

Di sisi lain, pemerintah Cina akan menyesuaikan kembali tarif mereka menjadi 10% serta mulai melonggarkan sejumlah kebijakan non-tarif yang sebelumnya diberlakukan. Pelonggaran ini akan efektif berlaku mulai 14 Mei, disertai dengan rencana pembentukan mekanisme konsultatif yang bertujuan menjaga kestabilan hubungan dagang ke depan.

Pertemuan bilateral ini dipandang sebagai langkah strategis untuk meredam ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi dunia. Jika konsisten dijalankan, kesepakatan ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap iklim ekonomi global yang sempat terguncang akibat perang tarif berkepanjangan. (zia)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos