JAKARTA | Priangan.com – Nama Muhammad Ali Taher mungkin tidak sepopuler tokoh bangsa di dalam negeri, namun perannya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia tercatat dalam lembaran sejarah.

Lahir di Nablus, Palestina, pada 1896, ia hijrah ke Mesir sejak remaja dan menekuni dunia jurnalistik. Dari Kairo, ia mendirikan sejumlah surat kabar yang dikenal luas di dunia Arab himgga menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam pergerakan opini publik Timur Tengah.

Kedekatannya dengan isu-isu kebangsaan membuat Ali Taher tak tinggal diam ketika mendengar kabar perjuangan rakyat Indonesia melawan Belanda.

Melalui media yang ia kelola, pemberitaan tentang perlawanan di Nusantara disiarkan ke pembaca di berbagai negara Arab. Hal ini membantu memperkenalkan Indonesia yang baru saja memproklamasikan kemerdekaannya ke mata dunia, terutama di kalangan masyarakat Timur Tengah yang pada saat itu juga berjuang melawan kolonialisme.

Hubungan itu semakin nyata ketika agresi militer Belanda kedua meletus pada akhir 1948. Dalam situasi genting tersebut, Ali Taher mengambil sikap untuk menunjukkan komitmennya. Ia menarik simpanan uangnya di Bank Arabia dan menyerahkannya kepada perwakilan Indonesia di Mesir tanpa meminta tanda terima apa pun.

Selain dukungan materi, Ali Taher juga aktif mendorong diplomasi Indonesia di kancah internasional. Ia tercatat terlibat dalam upaya meyakinkan pemimpin Arab agar mengakui kedaulatan republik yang baru lahir itu.

Dukungan Palestina terhadap Indonesia bahkan sudah terdengar sejak sebelum proklamasi, melalui siaran radio berbahasa Arab yang menyebut kemerdekaan Indonesia layak didukung. (wrd)