Daily News

Akselerasi Eliminasi Kanker Leher Rahim: Program Pencegahan dan Pengobatan Menyeluruh

JAKARTA Priangan.com – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menggelar kegiatan talkshow dan peluncuran Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim atau Serviks di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Sabtu (15/12/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat upaya eliminasi kanker leher rahim di Indonesia dengan tema “Bersama Selamatkan Perempuan Indonesia dari Kanker Leher Rahim.”

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kanker merupakan pembunuh ketiga di Indonesia, dan kanker serviks menjadi pembunuh terbanyak pada wanita. Dalam sambutannya, Menkes Budi menyatakan bahwa sekitar 234.000 warga Indonesia meninggal akibat kanker, di mana kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai pembunuh wanita.

Menkes Budi menekankan bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus dan dapat dieliminasi. Deteksi dini sangat krusial, karena 80%-90% kasus kanker serviks dapat sembuh apabila terdeteksi pada stadium awal.

Program eliminasi kanker leher rahim melibatkan beberapa langkah. Pertama, melakukan imunisasi HPV pada anak usia kelas 5 dan 6 SD serta remaja. Program kedua adalah memproduksi vaksin HPV, seperti Nusagard, untuk meningkatkan ketersediaan vaksin di Indonesia. Selanjutnya, pengembangan fasilitas untuk pemeriksaan HPV DNA berbasis PCR direncanakan di 16 provinsi, dengan target seluruh kabupaten/kota memiliki fasilitas tersebut sebelum tahun 2030.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan bahwa WHO telah menetapkan strategi global eliminasi kanker leher rahim dari tahun 2018 hingga 2030, mencakup imunisasi, skrining menggunakan tes performa tinggi, dan pengobatan sesuai standar.

Seorang penyintas kanker serviks, Santi (47), turut berbagi pengalaman. Awalnya mengalami pendarahan dan sakit yang hebat, Santi berjuang melawan kanker dengan tekad kuat. Melalui operasi pengangkatan rahim dan radioterapi, Santi kini dinyatakan sembuh. (wrd)

%d blogger menyukai ini: