Zheng He, Laksamana Besar dari Tiongkok yang Menyatukan Dunia Lewat Lautan

TIONGKOK | Priangan.com – Jika Italia punya Christopher Columbus sebagai pelayar terkenal, maka Tiongkok punya Zheng He, laksamana besar yang menorehkan sejarah lewat pelayaran lintas samudra pada masa Dinasti Ming. Ia dikenal sebagai penjelajah sekaligus diplomat yang membawa nama besar negerinya ke berbagai penjuru dunia.

Lahir dengan nama Ma He di Yunnan dari keluarga Muslim Hui, masa kecilnya berubah drastis ketika pasukan Ming menaklukkan wilayah itu. Ia kemudian dibawa ke istana dan menjadi kasim, hingga bakatnya dalam strategi dan kepemimpinan menarik perhatian Kaisar Yongle. Dari situlah ia diberi nama Zheng He dan mendapat amanah besar memimpin armada laut kerajaan.

Sebagai pemimpin tujuh ekspedisi maritim, Zheng He menakhodai ratusan kapal berukuran raksasa dengan puluhan ribu awak. Pelayaran itu menjangkau Asia Tenggara, Samudra Hindia, hingga pesisir Afrika Timur. Tujuan perjalanan bukan untuk menaklukkan, melainkan mempererat hubungan antarbangsa melalui diplomasi dan perdagangan. Zheng He membawa hadiah dari kaisar serta pesan perdamaian kepada para penguasa negeri-negeri yang dikunjungi. Ia berusaha memperlihatkan bahwa kejayaan suatu bangsa bisa dibangun dengan kepercayaan dan kerja sama, bukan dengan kekuatan senjata.

Salah satu persinggahan penting adalah di Malaka. Zheng He berperan besar menjadikan wilayah itu pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Setelahnya, armadanya berlayar ke India, Arab, dan Afrika Timur. Di setiap pelabuhan yang disinggahi, kapal-kapal besar Zheng He menimbulkan kekaguman. Bentuk dan ukurannya yang megah mencerminkan kemajuan teknologi maritim Tiongkok pada masa itu. Melalui pelayaran tersebut, pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan antara Timur dan Barat semakin terbuka.

Kisah Zheng He mencerminkan visi besar Dinasti Ming yang ingin memperluas pengaruh melalui hubungan damai dan kebudayaan. Perjalanannya membuktikan bahwa diplomasi dapat menjadi jembatan untuk memahami perbedaan dan memperkuat persahabatan antarbangsa. Setelah ia wafat, arah kebijakan luar negeri Tiongkok berubah. Negara itu menutup diri dari dunia luar, dan kisah Zheng He perlahan tenggelam bersama ombak sejarah.

Lihat Juga :  Dari Kepompong Jadi Kain Mewah: Perjalanan Panjang Kain Sutra

Meski begitu, namanya tidak pernah benar-benar hilang. Di Indonesia, jejaknya masih terasa di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, tempat yang diyakini pernah disinggahi armadanya. Zheng He dikenang sebagai pelayar bijak yang mempertemukan peradaban Timur dan Barat. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos