TASIKMALAYA | Priangan.com – Upaya memperluas cakupan imunisasi anak di Jawa Barat kembali digencarkan. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, Siska Gerfianti, menegaskan komitmennya untuk mendorong program imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum pernah menerima imunisasi dasar atau biasa disebut “zero dose”.
Dukungan serupa juga digelorakan TP PKK tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat, mengingat sejumlah daerah masih mencatat angka anak zero dose yang cukup tinggi. Kota Tasikmalaya bahkan menempati posisi kedua terbanyak berdasarkan data administrasi akhir tahun 2024.
“Masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami pentingnya imunisasi bagi perlindungan jangka panjang anak. Akibatnya, cukup banyak anak di Indonesia, termasuk di Jabar, yang tumbuh tanpa perlindungan dasar tersebut,” ujar Siska dalam kegiatan Kick-off Advokasi dan Sosialisasi Zero Dose di Balai Kota Tasikmalaya, Jumat (13/6/2025).
Program ini merupakan bagian dari hibah Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), yang bermitra dengan berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk TP PKK. Melalui pendekatan advokasi dan edukasi, program ini menargetkan penurunan angka zero dose hingga 50 persen di 12 kabupaten/kota di lima provinsi, termasuk Jawa Barat.
Siska memaparkan, kegiatan akan berlangsung sepanjang Mei hingga November 2025, mencakup pelacakan anak yang belum mendapat imunisasi, sosialisasi kepada masyarakat, serta pemberian vaksinasi bagi sasaran yang ditemukan.
“TP PKK mengambil peran aktif, bukan hanya sebagai pendukung, tapi juga pelaksana di lapangan. Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh hak kesehatannya,” tegas Siska.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyebut program ini menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan kesehatan anak yang masih dihadapi daerahnya.
“Kami ajak seluruh elemen, khususnya TP PKK Kota Tasikmalaya, untuk terus berkolaborasi. Semangat bersama ini kunci keberhasilan dalam menurunkan angka zero dose, mencegah penyakit menular, dan menciptakan generasi yang sehat serta kompetitif,” kata Viman.
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka akses lebih luas terhadap imunisasi, memperkuat kesadaran masyarakat, dan mempercepat capaian target nasional dalam kesehatan anak. (yna)