TASIKMALAYA | Priangan.com – Kawasan Dadaha, Kota Tasikmalaya, sudah lama jadi primadona warga baik sebagai tempat berolahraga maupun tempat bermain anak. Terletak di pusat kota, kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas olahraga, mulai dari lapangan sepak bola, lintasan lari, hingga fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Meski begitu, faktanya, saat ini ada sejumlah fasilitas di kawasan tersebut yang nampak sudah usang dan mengalami kerusakan. Seperti beberapa fasilitas kebugaran yang berada persis di dekat Gedung Kesenian ini. Sebuah alat berupa Air Walker terpantau sudah mulai usang. Beberapa bagian cat yang terkelupas, dipenuhi karat dan mulai mengalami pengeroposan.
Tak hanya itu, sejumlah trotoar di sekitaran kawasan Dadaha juga terpantau rusak. bagian lantai pelapis trotoar tersebut beberapa di antaranya bahkan sudah pecah dan hilang.
Kondisi itu disayangkan oleh sejumlah masyarakat, terutama bagi mereka yang biasa berolahraga di kawasan Dadaha. Mae, misalnya. Wanita berusa 35 tahun asal Kecamatan Sukaratu ini menyayangkan kondisi tersebut.
“Sayang, sih, karena tempat ini kan sering dipakai masyarakat. Nah, fasilitas kebugaran itu juga saya sendiri sering pakai dulu kalau sudah lelah jogging, tapi sekarang sudah jarang karena takut patah,” bebernya, Sabtu, 25 Januari 2025.
Hal yang sama disampaikan oleh Agnes (30). Wanita yang tinggal di Perum Bumi Asri Dirgantara, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya itu juga mengaku menyayangkan kondisi ini. Menurutnya, ada baiknya pemerintah segera memperbaiki berbagai fasilitas yang sudah mulai usang itu. Apalagi kawasan Dadaha masih jadi primadona masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas kebugaran, sudah sejatinya punya perhatian khusus.
“Kalau bicara disayangkan atau tidak tentu sangat disayangkan. Harusnya kan kalau banyak masyarakat yang pakai itu perawatannya dilakukan. Jangan dibiarkan kaya gini. Sayang lama kelamaan yang ada malah makin rusak,” kata dia. (wrd)