TEL AVIV | Priangan.com – Sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dirilis oleh Channel 12 pada Jum’at, 12 Juli 2024, menunjukkan bahwa hampir tiga perempat warga Israel mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengundurkan diri. Ia disalahkan atas kegagalan pemerintahannya dalam menangani serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Menurut hasil jajak pendapat tersebut, sebanyak 72% responden menyatakan keyakinan bahwa perdana menteri harus mundur dari jabatannya. Dari jumlah tersebut, 44% menginginkan Netanyahu segera meninggalkan jabatannya, sementara 28% lainnya berpendapat bahwa ia harus menunggu hingga Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelesaikan operasi militer mereka di Gaza.
Serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas dan militan Palestina pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, yang menargetkan pangkalan militer, desa, dan komunitas pertanian Israel, telah menyebabkan kekacauan dan kegagalan signifikan dalam respons militer Israel.
Media lokal menggambarkan serangan itu sebagai “kegagalan intelijen yang menghancurkan,” dengan laporan bahwa IDF gagal mempertahankan sistem sinyal di perbatasan dengan Gaza.
Sejak serangan tersebut, warga Israel telah menggelar unjuk rasa besar-besaran menentang Netanyahu, menyerukan gencatan senjata dan menekankan pentingnya pembebasan sandera yang masih ditawan oleh Hamas.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant, telah mendesak pembentukan komisi negara untuk menyelidiki kegagalan respons terhadap serangan tersebut, meskipun Netanyahu menentang wacana tersebut hingga perang berakhir.
Kritik terhadap Netanyahu semakin memuncak dengan panggilan publik untuk bertanggung jawab atas kegagalan tersebut, menyoroti ketegangan politik dalam negeri Israel di tengah situasi yang masih tegang di Gaza. (mth)