Wakil Wali Kota Tasikmalaya Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem: Keselamatan Harus Jadi Prioritas

TASIKMALAYA | Priangan.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Tasikmalaya dalam beberapa pekan terakhir meninggalkan jejak bencana di berbagai titik. Genangan air melumpuhkan akses jalan, banjir merendam kawasan Aboh, hingga pohon tumbang yang menimpa permukiman warga. Situasi itu membuat warga gelisah, sekaligus mengundang perhatian Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra.

Diky menilai, bencana yang terjadi tidak bisa semata-mata disalahkan pada cuaca ekstrem. Ia menduga ada faktor lain yang justru berangkat dari perilaku manusia.

“Banjir di Aboh itu salah satu contohnya. Hujan deras memang turun, tapi kalau saluran air bersih dan sungai terjaga, banjir tidak akan separah itu. Masalahnya, kita sering abai, buang sampah sembarangan, akhirnya air meluap,” kata Diky, Selasa (30/9/2025).

Mantan artis yang kini menjadi pemimpin daerah itu menekankan pentingnya kepedulian lingkungan. Baginya, bencana hidrometeorologi hanyalah alarm yang mengingatkan bahwa manusia harus hidup lebih selaras dengan alam.

“Saya yakin, kalau kita menjaga alam, maka sebaliknya alam akan menjaga kita. Tapi kalau kita lalai, jangan kaget kalau bencana datang,” tegasnya.

Keresahan yang sama juga dirasakan warga di kawasan bantaran sungai. Mereka khawatir hujan dengan intensitas tinggi akan kembali memicu banjir. “Setiap hujan besar, kami waswas. Air cepat sekali naik. Apalagi kalau selokan mampet karena sampah,” ungkap Wawan (42), warga Cikalang.

Untuk itu, pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya meningkatkan langkah antisipasi. Kepala Pelaksana BPBD, Ucu Anwar, mengatakan pihaknya sudah menugaskan satuan tugas khusus di wilayah rawan bencana.

“Kami prioritaskan kawasan bantaran sungai dan daerah yang sebelumnya terdampak. Satgas diturunkan bukan hanya untuk siaga, tapi juga memberi peringatan dini kepada warga,” jelas Ucu.

Lihat Juga :  Garut Darurat Kekerasan Seksual, PD Aisyiyah Minta Pemerintah Bertindak Tegas

Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi terus dilakukan, termasuk melibatkan aparat kecamatan dan kelurahan. “Intinya kita tidak ingin ada korban. Antisipasi itu lebih penting ketimbang penanganan setelah bencana terjadi,” tambahnya.

Lihat Juga :  Dinkes Kota Tasikmalaya Ungkap Lonjakan Kasus Baru HIV/AIDS, Mayoritas Usia Produktif

Meski begitu, Ucu mengingatkan kesiapsiagaan pemerintah tidak akan berarti jika warga tidak turut peduli terhadap lingkungannya. “Kami siaga, kami siap, tapi partisipasi masyarakat juga menentukan. Kalau saluran air bersih, kalau pohon dirawat, risikonya akan jauh berkurang,” ujarnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos