TASIKMALAYA | Priangan.com – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra menyoroti lemahnya koordinasi dan komunikasi internal di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Ia menilai, kurangnya kekompakan antarinstansi menjadi sumber kekacauan birokrasi yang berujung pada lambannya penanganan aspirasi publik.
“Ketika tidak kompak, bisa jadi kacau. Apalagi kalau ada laporan dari masyarakat yang tidak segera ditindaklanjuti,” tegas Diky saat ditemui usai kegiatan pemerintahan, Jumat (31/10/2025).
Menurut Diky, banyaknya audiensi dan aksi penyampaian pendapat masyarakat ke berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akhir-akhir ini bukan tanpa alasan. Hal itu terjadi karena masih ada dinas yang pasif dan lambat menindaklanjuti hasil pertemuan dengan warga.
“Padahal kalau masalah bisa diselesaikan di bawah, tentu akan lebih baik. Tidak perlu semuanya menunggu instruksi dari atas,” ujarnya dengan nada tegas.
Ia menilai, pola birokrasi yang terlalu menunggu perintah atasan menjadi salah satu sumber stagnasi di pemerintahan daerah.
“Kalau semuanya harus ke pimpinan, buat apa ada dinas, kecamatan, dan kelurahan? Harusnya setiap jenjang punya tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan di wilayahnya,” katanya mengingatkan.
Diky menegaskan, penyelesaian masalah publik seharusnya dimulai dari level terendah pemerintahan.
“Kalau ada masalah di kelurahan, lurah dulu yang lapor ke camat. Camat koordinasi dengan dinas, baru kalau perlu ke Wali Kota. Jadi jelas jalurnya dan cepat tanggap,” tuturnya.
Mantan artis dan sutradara itu juga memperingatkan bahaya munculnya polarisasi di internal birokrasi jika komunikasi tidak berjalan baik. “Yang bahaya itu polarisasi. Tapi selama pimpinannya benar, polarisasi tidak akan ada,” tegasnya.
Diky berharap jajaran ASN di lingkungan Pemkot Tasikmalaya lebih solid dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Yang dibutuhkan hari ini bukan pejabat yang pandai bicara, tapi yang bisa bekerja cepat dan menjaga kekompakan. Karena tanpa sinergi, pemerintah tidak akan bisa bergerak efektif,” tandasnya. (yna)

















