BANJAR | Priangan.com – Wakil Wali Kota Banjar, Supriatna, akhirnya angkat bicara soal rencana pengadaan mobil dinas yang saat ini menuai beragam respons dari banyak pihak. Ia menegaskan tidak ingin terlalu jauh menanggapi polemik tersebut, karena dirinya lebih memilih untuk fokus pada tugas pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Supriatna, apa yang sebelumnya disampaikan Wali Kota Banjar terkait rencana mobil dinas kemungkinan besar dilatarbelakangi oleh kondisi kendaraan yang saat ini digunakannya. Mobil dinas yang dimilikinya merupakan keluaran tahun 2009 dan hingga kini masih dipakai dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
“Mungkin Pak Wali itu melihat kondisi kita terkait kendaraan operasional. Saya sendiri ikut saja apa yang disampaikan beliau,” ucapnya, Kamis, (18/9/2025)
Ia mengungkapkan, kondisi kendaraan yang digunakan kerap membuat dirinya harus meminjam mobil dinas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menunjang mobilitas di lapangan. Hal itu terjadi karena padatnya agenda kerja yang menuntut kelancaran transportasi.
“Mobil yang sekarang ya kita tahu tahun 2009. Kita juga selalu pinjam ke BPBD. Bisa dibayangkan, sementara mobilitas kegiatan kita sangat padat,” kata Supriatna.
Meski demikian, ia menekankan bahwa rencana pengadaan mobil dinas bukan didasari keinginan pribadi, melainkan karena adanya kebutuhan untuk menunjang pelayanan. Supriatna menyatakan dirinya tidak akan memaksakan jika kondisi keuangan daerah memang belum memungkinkan.
“Saya tidak memaksakan harus ini dan itu. Kalau keuangan tidak memungkinkan, ya kendaraan yang ada saja akan kita pakai,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kendaraan yang layak operasional akan sangat membantu dalam mendukung pelayanan masyarakat. “Kalau memungkinkan, kan kita butuh untuk pelayanan. Tapi harus dipahami bahwa itu karena ada kebutuhan, bukan keinginan,” tuturnya. (Eri)