Wakil Bupati Tasikmalaya Soroti Lemahnya Pengawasan Usai 70 Pelajar Cipatujah Keracunan Massal

TASIKMALAYA | Priangan.com – Insiden keracunan massal yang menimpa puluhan pelajar SMK di Kecamatan Cipatujah, Rabu (1/10/2025), kembali mengguncang kepercayaan publik terhadap pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hingga Rabu malam, jumlah korban yang dilaporkan sakit melonjak menjadi sekitar 70 orang, sebagian harus dirawat intensif di puskesmas dan klinik sekitar wilayah selatan Tasikmalaya.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-ayyubi, menyatakan keprihatinannya yang mendalam. Ia menilai kejadian ini seharusnya menjadi alarm keras bagi semua pihak.

“Ini sangat memprihatinkan, apalagi bukan kali pertama kita mendengar kasus serupa. Harus ada pengawasan yang jauh lebih ketat,” kata Asep saat dihubungi wartawan, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, pemerintah daerah langsung mengaktifkan koordinasi lintas instansi untuk mempercepat penanganan korban. Ia sudah menginstruksikan Satgas pangan dan kesehatan bekerja sama dengan aparat kecamatan serta fasilitas medis agar tidak ada siswa yang terlambat mendapat pertolongan.

Namun Asep menekankan, penanganan medis hanyalah langkah darurat. Yang lebih penting adalah memastikan kualitas makanan di program MBG benar-benar aman sebelum sampai ke meja siswa.

“Puskesmas selalu siaga, tapi tidak cukup hanya menunggu kejadian. Sistem pengawasan di dapur penyedia makanan harus diperkuat. Kalau tidak, kasus seperti ini akan terus berulang,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Barat, Asep menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan regulasi ketat terkait Sertifikat Pangan Pemerintah (SPPG). Setiap penyedia makanan nantinya wajib mengantongi sertifikat higienitas dan menerapkan standar keamanan pangan berlapis, mulai dari bahan baku hingga proses distribusi.

“Dengan aturan ini, siapa pun yang lalai bisa dijatuhi sanksi, mulai dari teguran, penghentian operasional, bahkan pidana. Kita tidak bisa main-main jika menyangkut kesehatan anak-anak sekolah,” tegasnya.

Lihat Juga :  Bawaslu Awasi Ketat Distribusi Logistik PSU di Tasikmalaya

Sementara itu, Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi, membenarkan bahwa jumlah pelajar yang jatuh sakit terus bertambah hingga malam hari.

Lihat Juga :  Diduga Sopir Mengantuk, Truk Tabrak L300 hingga Ayam Berserakan di Jalan

“Betul, angka pastinya masih dinamis. Tapi jelas jumlah korban terus bertambah dari sore sampai malam,” ungkap Yayan.

Kasus ini kini dalam penyelidikan pihak puskesmas dan kepolisian. Dugaan sementara mengarah pada menu makanan MBG, namun hasil uji laboratorium masih ditunggu untuk memastikan penyebab pasti. Pemerintah daerah berjanji akan mengawal penuh kasus ini sekaligus memperkuat pengendalian mutu pangan agar tragedi serupa tidak kembali terjadi. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos