BANJAR | Priangan.com – Wacana pengadaan 3 unit mobil dinas senilai Rp2 miliar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjar menuai sorotan. Salah satunya dari aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar, Rio Julian.
Rio yang menjabat sebagai Ketua HMI Kota Banjay itu menilai kalau rencana tersebut tidak sejalan dengan kondisi masyarakat yang masih banyak menuntut perbaikan infrastruktur. Anggaran yang begitu besar untuk kendaraan dinas dianggap kontras dengan realitas jalan rusak yang setiap hari dikeluhkan warga.
“Ini sangat memprihatinkan, di sisi lain Pemerintah Kota Banjar selalu berbicara efisiensi anggaran. Kenyataannya ada Rp2 miliar untuk sekadar mobil dinas,” ujar Rio, Jumat, (12/9/2025).
Rio menegaskan, kebijakan seperti itu menunjukkan bahwa perbaikan fasilitas publik, khususnya jalan, tidak menjadi prioritas utama. Menurutnya, pemerintah seharusnya benar-benar menyesuaikan perencanaan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai hal ini malah memicu gejolak kemarahan masyarakat terhadap Pemerintah Kota Banjar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Banjar, Sutopo, mengaku belum mengetahu betul detail rencana pengadaan tersebut. ia menyebut, pengadaan mobil baru sebatas masuk dalam KUO-PPAS dan masih terbuka untuk dievaluasi sebelum masuk ke dalam tahapan RAPBD 2026.
“Yang saya ketahui tidak ada. Tidak ada perencanaan mobil dinas itu. Kalau saya buat dewan yang mau saja, kan kita juga butuh untuk fasilitas itu,” kata dia.
Di sisi lain, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Banjar, Asep Mulyana, menyebut kalau pihaknya sudah melakukan pembahasan kembali bersama Bappelirbangda terkait hal ini. Ia mengatakan, respons dari masyarakat mesti dipertimbangkan, terlebih kondisi ekonomi saat ini yang cenderung sedang tidak stabil.
“Tadi saya sudah ngobrol sama Kepala Bappeda. Sekarang kita menghadap saja sama Pak Walikota, kalau bisa nanti itu dipending saja dulu, dicoret dari perencanaannya,” tuturnya. (Eri)