TASIKMALAYA | Priangan.com – Pagi buta di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak mencekam. Warga dikejutkan penemuan jenazah Karna, seorang veteran berusia 96 tahun, dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (31/7/2025). Polisi memastikan, Karna bukan meninggal karena usia atau sakit, melainkan korban pembunuhan.
Pelaku yang ditangkap tak lain adalah tetangganya sendiri, A (70), pria yang selama ini dikenal temperamental dan membuat resah lingkungan. Warga menyebutnya keras kepala, sering berteriak tanpa alasan, dan nyaris setiap hari terlihat menenteng golok dan kapak ke mana-mana.
“Tiap malam dia suka teriak-teriak sendiri. Sering juga nebas kucing dan ayam. Kami takut,” ujar Endang, menantu Karna.
Tragedi itu bermula saat Karna berjalan menuju masjid seperti biasa menjelang Subuh. Namun pagi itu, tubuhnya ditemukan tergeletak dalam posisi tengkurap oleh seorang tukang ojek yang melintas. Awalnya warga mengira Karna jatuh, namun sesampainya di rumah, darah yang mengalir deras dari balik sorban membuka kenyataan pahit: ada luka bacokan di kepala sang veteran.
“Pas dibuka sorbannya, ternyata penuh darah. Banyak luka bacok,” ujar Dadang, keponakan korban.
Endang menduga kuat Karna sempat melawan. Tongkat kayu yang biasa ia bawa ditemukan patah menjadi tiga bagian, seolah menjadi alat perlawanan terakhir di usia senjanya.
“Beliau itu tidak takut. Dulu ikut perang zaman gerombolan DI/TII. Dia juga ahli maenpo. Tapi ya namanya usia, mungkin sudah tak kuat,” katanya lirih.
Motif pembunuhan masih diselidiki. Namun, Endang yakin dendam lama jadi pemicu. Beberapa tahun lalu, Karna sempat dilempari batu saat mengurus kebun yang dulunya dibeli dari si pelaku.
“Sejak saat itu pelaku marah-marah terus. Kami berusaha sabar, tapi ternyata dia malah nekat,” ucap Endang.
Proses penangkapan A pun berlangsung dramatis. Butuh 10 orang untuk meringkusnya. Ia mengamuk dan sempat melawan polisi sebelum akhirnya diborgol.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra membenarkan penangkapan pelaku. “Korban mengalami luka terbuka di kepala. Kami sudah mengamankan satu orang yang diduga kuat sebagai pelaku,” ujar Herman.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Karna dikenal sebagai sosok penyabar dan taat beribadah. Di usianya yang hampir seabad, ia tetap semangat ke masjid setiap dini hari dan tak pernah mengeluh.
“Beliau tak pernah takut, selalu siap salat Subuh ke masjid. Sampai akhirnya berpulang dengan cara yang tragis,” ucap Dadang. (yna)