WASHINGTON | Priangan.com – Presiden AS Donald Trump menawarkan proposal dengan negara-negara Eropa dan Ukraina dalam penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia. Pada 24 April 2025 para pemimpin Europa menolak proposal Trump.
Pada hari Selasa Trump telah menawarkan kesepakatan dengan Ukraina dan Eropa, dalam tawaran tersebut Trump mengakui kedaulatan wilayah Krimea secara “de jure” atas Rusia, serta mengakui wilayah Rusia lainnya tetapi tidak formal secara “de facto”.
Hasil penawaran tersebut telah disampaikan dihadapan oleh tim AS di hadapan para pemimpin Eropa dan Ukraina dengan kesepakatan ambil atau tinggalkan sebagai upaya AS dalam menyelesaikan konflik yang berlangsung sepanjang garis kontrol saat ini.
Namun, tawaran tersebut secara tegas ditolak oleh para pemimpin Eropa yang dianggap keberatan atas pengakuan Krimea atas Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh diplomat senior Eropa pada laporan Financial Times yang mengatakan “Aspirasi keanggotaan Krimea dan Nato di masa depan adalah garis meras bagi kami.”
Sebelumnya, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menolak secara tegas proposal yang diberikan Trump tersebut, yang dianggap pengakuan Krimea atas Rusia telah melanggar konstritusi negara.
Menanggapi hal tersebut, Trump menegaskan bahwa Zelensky tidak punya pilihan lain dan menganggap pernyataan Zelensky “sangat berbahaya”.
Trump juga mengingatkan bahwa tidak adanya kesepakatan akan memperpanjang eskalasi yang berakibat penderitaan.
Penolakan negara-negara Eropa dan Ukraina atas proposal AS menyebabkan buntunya penyelesaian konflik, terlebih Trump menyatakan akan mundur dari pembicaraan jika salah satu pihak mempersulit penyelesaian konflik. (Zia)