Daily News

Uniga Cetak 421 Wisudawan, Dorong Lulusan Berdaya Saing Global

Bupati Garut Abdusy Syakur Amien foto bersama dengan wisudawan Universitas Garut. | Asep Zay

GARUT | Priangan.com – Universitas Garut (Uniga), satu-satunya perguruan tinggi swasta di Kabupaten Garut, terus berkontribusi mencetak sumber daya manusia berkualitas yang tersebar di berbagai sektor, baik di instansi pemerintahan, dunia usaha, maupun industri. Tak sedikit alumninya pula yang sukses berwirausaha.

Sejak ditinggalkan oleh Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU yang kini menjabat sebagai Bupati Garut periode 2025–2030, tampuk kepemimpinan Uniga dilanjutkan oleh Dr. Irfan Nabhani, S.E., M.T. Di bawah kepemimpinannya, Uniga kini mengelola 29 program studi di delapan fakultas, dan terus melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas lulusan serta mutu institusi.

Pada Sabtu, 26 April 2025, Uniga kembali menggelar prosesi wisuda ke-42 untuk Program Diploma, Sarjana, Profesi, dan Magister Tahun Akademik 2024/2025. Bertempat di Lapang Hockey Kampus Uniga, sebanyak 421 wisudawan resmi dikukuhkan.

Dalam sambutannya, Rektor Uniga, Dr. Irfan Nabhani, M.T., menyampaikan apresiasi atas capaian akademik para wisudawan. Ia menekankan pentingnya lulusan Uniga untuk terus adaptif, inovatif, dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.

“Atas nama keluarga besar Universitas Garut, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan. Momentum hari ini menjadi gerbang bagi Saudara untuk berkontribusi lebih luas, baik di dunia profesional maupun akademik,” ujar Irfan.

Selain kecakapan akademik, Irfan juga berharap para lulusan mengedepankan nilai integritas, nasionalisme, serta kepedulian terhadap sesama di setiap langkah mereka ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. Lukman, mengumumkan alokasi 89 ribu kuota beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk wilayahnya, dengan total anggaran mencapai Rp1,7 triliun. Dari angka tersebut, 19 ribu beasiswa disiapkan khusus untuk mahasiswa asal Garut, termasuk di antaranya mahasiswa Uniga.

Tonton Juga :  Ribuan Hektare Lahan Terbengkalai, SPP Desak Aksi Nyata Pemkab Garut

“Untuk wilayah Garut, ada sekitar 2.400 kuota beasiswa yang dialokasikan untuk kampus-kampus lokal, termasuk Universitas Garut,” ungkap Lukman.

Ia menambahkan, penerima beasiswa tidak hanya dibebaskan dari biaya kuliah, tetapi juga mendapat tunjangan biaya hidup yang disesuaikan dengan lokasi studi. Bantuan tersebut diharapkan dapat menghapus hambatan finansial bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

“Kalau anak Garut kuliah di Garut, biaya hidup di Garut kita tanggung. Kalau kuliah di Bandung pun, negara tetap membiayai kebutuhan hidupnya, termasuk kos,” jelas Lukman.

Sebagai bentuk pengawasan, LLDIKTI IV juga menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak diperkenankan memotong dana KIP mahasiswa. Lukman mengungkapkan, sebelumnya ditemukan kasus di Garut di mana sekitar 80 mahasiswa mengalami pemotongan dana, yang seharusnya diterima utuh sebesar Rp7,4 juta.

“Kami tekankan, tidak boleh ada potongan dalam bentuk apa pun. Dana ini hak mahasiswa,” tegas Lukman. (Az)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: